Beasiswa ke China Harus Bisa Bahasa Mandarin? Ini Jawabannya

Beasiswa ke China Harus Bisa Bahasa Mandarin? Ini Jawabannya

Sebagai negara maju, Tiongkok atau China tak ketinggalan memberikan kesempatan beasiswa bagi pendaftar dari seluruh negara. Tapi, seperti halnya mendaftar kuliah ke negara-negara berpenutur non-Inggris, masih banyak peminat beasiswa yang kebingungan, apakah wajib untuk menguasai Bahasa Mandarin. 

Pertanyaan tersebut memang sangat lumrah muncul, apalagi jika teman-teman masih bimbang menentukan akan ke negara mana melanjutkan pendidikan. Namun, tentu tak ada salahnya memahami Bahasa Mandarin, setidaknya untuk kebutuhan percakapan sehari-hari. 

Lantas, bagaimana dengan kemampuan berbahasa untuk pengajuan beasiswa? Agar pertanyaan teman-teman terjawab, berikut ini adalah informasinya.  

Daftar Beasiswa, Wajib Fasih Bahasa Mandarin? 

Tulisan menggunakan bahasa mandarin

Pendaftaran beasiswa ke universitas yang berada di negara-negara penutur non-Inggris seringkali mewajibkan pendaftarnya untuk mengambil tes bahasa asli negara tersebut. Ini artinya, pendaftar diwajibkan setidaknya untuk memahami dan mengutarakan pendapat dalam bahasa asli tempatnya berkuliah. 

Jika berbicara tentang ketentuan bahasa untuk beasiswa ke China, tidak semua program beasiswa mewajibkan pendaftarnya mengambil tes HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi). HSK sendiri merupakan ujian kemampuan Bahasa Mandarin yang nantinya akan memberikan sertifikat yang dapat dilampirkan. 

Masing-masing penyelenggara memiliki kebijakan berbeda tentang persyaratan penguasaan bahasa. Ada yang mewajibkan karena perkuliahan memang hanya menggunakan Bahasa Mandarin. Ada pula yang hanya meminta pendaftar fasih berbahasa Inggris, karena seluruh studi menggunakan pengantar Bahasa Inggris saja. 

Seperti halnya dengan beberapa penyelenggara beasiswa ke China berikut ini: 

Beasiswa LPDP ke Tiongkok  

Potret Mahasiswa Lulus S2 Karena Lolos Syarat Beasiswa LPDP

Opsi beasiswa pertama yang bisa teman-teman coba adalah LPDP. Beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Keuangan RI ini juga bekerja sama dengan 2 universitas di Tiongkok. Keduanya adalah Tsinghua University dan Peking University. 

Secara umum, syarat beasiswa LPDP terkait penguasaan bahasa hanya mewajibkan pendaftar untuk memiliki sertifikat kemampuan Bahasa Inggris. Jenis sertifikasinya pun bisa teman-teman pilih, apakah TOEFL iBT, PTE Academic, atau tes IELTS.  

Tidak hanya sekadar memiliki sertifikat Bahasa Inggris, teman-teman juga harus memenuhi skor minimal sesuai program yang diambil.  
Jika mendaftar program magister, skor TOEFL iBT setidaknya mencapai 80, PTE Academic minimal 50, dan IELTS minimal nilai 6,5. Sedangkan untuk program Doktor, skor TOEFL iBT minimal adalah 94, PTE Academic setidaknya 65, dan IELTS sebesar 7,0. 

Apabila sertifikasi yang teman-teman ambil sudah sesuai dengan syarat tersebut, pastikan dulu usia sertifikat maksimal 2 tahun saat mendaftar beasiswa. Kemudian, cek kembali dan penuhi syarat beasiswa LPDP lainnya. 

Dengan demikian, singkatnya teman-teman tidak perlu mempersiapkan dokumen sertifikasi kemampuan Bahasa Mandarin. Akan tetapi, tentu cukup direkomendasikan untuk setidaknya memahami secara pasif ketika teman-teman memutuskan untuk mengambil beasiswa ke Tiongkok.  

Beasiswa China-AUN Scholarship  

Beasiswa selanjutnya yang juga menawarkan bantuan untuk lulusan-lulusan sarjana Indonesia datang dari China-AUN Scholarship.  
Program beasiswa ini merupakan hasil kerjasama negara Tiongkok dengan organisasi ASEAN yang membuka kesempatan bagi pendaftar warga negara anggota ASEAN. Jadi, jangan khawatir, teman-teman akan sama-sama berjuang bersama pendaftar dari negara-negara tetangga. 

Sama seperti beasiswa LPDP, China-AUN Scholarship hanya membuka program beasiswa jenjang Master dan Doktoral. Bedanya, beasiswa ini mensyaratkan dokumen sertifikasi Bahasa Mandarin atau Bahasa Inggris.   
Kewajiban mengambil sertifikasi Bahasa Mandarin hanya berlaku jika mendaftar program pascasarjana dengan bahasa pengantar Bahasa Mandarin. Sertifikasinya pun harus dibuktikan dengan lulus tes HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) level 4.  

Sedangkan, apabila teman-teman mengambil program pascasarjana yang diajarkan dalam Bahasa Inggris, pastinya harus melengkapi sertifikat IELTS atau TOEFL. 
Nah, jika teman-teman tertarik mengambil beasiswa ini, pertama pastikan terlebih dulu bahasa yang digunakan oleh jurusan dan universitas pilihan teman-teman. Jika jurusan dan universitas yang dituju menggunakan Bahasa Mandarin, persiapkan diri sedini mungkin dengan belajar Bahasa Mandarin. 

Terlepas dari syarat penguasaan bahasa, perhatikan juga persyaratan lainnya dan teliti baik-baik kelengkapan dokumen agar tidak ada yang terlewat. 

Beasiswa Confucius Institute Scholarship 

Confucius Institute Scholarship menawarkan program beasiswa bagi pendaftar berkewarganegaraan non-Tiongkok. Hanya saja, beasiswa ini dikhususkan bagi mereka yang berprofesi sebagai guru Bahasa Mandarin dan berusia tidak lebih dari 45 tahun.  

Dari persyaratan tersebut, jelas bahwa beasiswa Confucius Institute mewajibkan pendaftar untuk memiliki sertifikasi HSK. Ada 6 macam program beasiswa yang disediakan dan standar minimal level HSK yang harus dilaporkan pun berbeda untuk masing-masing program. 

1. Program MCTSOL 
Program pertama dikhususkan bagi lulusan sarjana yang ingin melanjutkan pendidikan mengajar Bahasa Mandarin kepada penutur non-Mandarin.  
Untuk memenuhi syarat kemampuan bahasa, pendaftar harus melampirkan sertifikat tes HSK level dengan minimal skor 180. Selain itu, diwajibkan juga sertifikat HSKK level intermediate dengan minimal skor 50.  

2. One Academic-Year + MCTSOL 
Gabungan 2 program beasiswa ini hanya diberikan kepada pendaftar yang telah bergelar sarjana dan memiliki perjanjian kerja dari Confucius Institute.  
Syarat penguasaan bahasa pada program ini sama-sama dibuktikan dengan 2 macam tes. Yaitu tes HSK level 3 dengan skor minimal 180 dan tes HSKK level pemula dengan skor minimal 60. 

3. Program BTCSOL  
Bagi teman-teman dengan pendidikan terakhir SMA, program ini cocok menjadi opsi. Asalkan, penuhi juga syarat kemampuan bahasa dengan sertifikasi tes HSK level 3 dengan skor terendah 180 dan skor minimal HSKK level mengenah sebesar 40. 

4. One-Academic-Year Study Students 
Ada dua alternatif memenuhi syarat kemampuan bahasa untuk program ini.  
Pertama, pendaftar harus lulus tes HSK level 3 dengan nilai terendah 180 dan tes HSKK level pemula nilai terendah 60. Atau dengan tes BCT (A) mencapai skor minimal 180 dan tes BCT (Speaking) mencapai skor minimal 180.  

5. One-Semester Study Students 
Tidak jauh berbeda dari program sebelumnya, program ini juga memberikan pilihan syarat sertifikasi bahasa.  
Pendaftar dapat memilih menggunakan sertifikasi HSK level 2 dengan minimal nilai 120 dan HSKK level pemulai minimal nilai 40. Atau dapat juga menggunakan sertifikasi BCT (A) dengan minimal nilai 100 dan tes BCT (Speaking) setidaknya mencapai nilai 120. 

6.Four-Week Study Students
 
Seperti namanya, durasi program belajar hanya akan berlangsung selama 4 minggu. Namun, pesertanya cukup terbatas bagi anggota klub Confucius Institute Magazine saja.  
Kemampuan bahasa yang dibuktikan dengan tes HSK pun harus sangat baik. Sedangkan untuk kebutuhan administrasi, pendaftar boleh melampirkan nilai HSK ataupun nilai BCT. 

Cara Mudah Belajar Bahasa Mandarin Untuk Apply Beasiswa 

 Mengikuti Kursus Belajar Bahasa Mandarin

Sekarang sudah jelas bukan, tentang persyaratan kemampuan berbahasa Mandarin pada beasiswa? Kini semua pilihan ada di tangan teman-teman, apakah akan memilih program yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris atau Bahasa Mandarin. 

Apabila teman-teman tertarik dengan program yang mengharuskan pendaftarnya lulus tes HSK, HSKK, ataupun BCT, pastinya perlu persiapan matang. Apalagi jika skill teman-teman saat ini masih di tahap pemula. 

Cara paling mudah mempersiapkan diri untuk mengambil sertifikasi bahasa adalah belajar Bahasa Mandarin via kursus. Salah satu kursus yang patut teman-teman pertimbangkan adalah LaC Telkom University. Mengapa? 

Kursus Bahasa Mandarin dari LaC Telkom University telah bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura, yaitu institusi Confucius Institute resmi di Indonesia. Lewat kerja sama ini, materi belajar dan kemampuan yang akan teman-teman kuasai bisa dipastikan sesuai dengan standar internasional.  

Ini bukan lagi waktunya untuk menunggu lebih lama lagi hanya untuk mencari kursus yang sesuai. Yuk, wujudkan cita-cita kuliah di Tiongkok mulai dari daftar kursus belajar Bahasa Mandarin dasar di LaC Telkom University!  

Saya merupakan Koordinator IT di Telkom University Language Center. Saya menyelesaikan pendidikan saya pada tahun 2022 di Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Nusantara. Saat ini saya bertanggung jawab dalam layanan bahasa yang berhubungan dengan teknologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *