10 Jenis Kaligrafi Korea dan Kaligrafi Arab Terindah

10 Jenis Kaligrafi Korea dan Kaligrafi Arab Terindah

Ketika belajar Bahasa Korea ataupun Bahasa Arab, teman-teman mungkin bertanya-tanya apakah jenis tulisan kaligrafi korea dan kaligrafi Arab terindah. Meskipun kaligrafi hanya goresan tulisan indah yang tampaknya sama, faktanya kaligrafi kedua bahasa tersebut terbagi ke dalam beberapa jenis.

Kabar ini mungkin akan menjadi berita menyenangkan bagi teman-teman yang juga memiliki hobi lettering. Ini artinya teman-teman bisa menyalurkan hobi sambil belajar bahasa, bukan? Untuk itu, artikel ini akan menyajikan informasi seputar jenis-jenis kaligrafi apa saja yang dikenal dalam Bahasa Korea dan Bahasa Arab. Namun, sebelum itu akan lebih baik kenali dulu awal mula hadirnya masing-masing kaligrafi yuk!

Awal Mula Kaligrafi Korea dan Arab

Baik kaligrafi Arab maupun kaligrafi Korea keduanya sama-sama memiliki sejarah yang menarik. Kaligrafi di kedua kawasan ini hadir dan berkembang dari perkembangan era kepemimpinan. Akar kelahiran seni yang sangat kuat membuat kedua seni tulisan ini masih terus lestari sampai sekarang.

Tulisan kaligrafi Korea dari aksara Hanja

Kaligrafi Korea

Lahirnya kaligrafi korea tidak bisa lepas dari penyebaran Bahasa Mandarin di area Korea pada masa kekaisaran dulu. Tak heran, jika pada awalnya kaligrafi Korea pasti menggunakan Hanja, yaitu karakter Tiongkok untuk menulis Bahasa Korea. Setelah aksara Hangeul diciptakan pun, kaligrafi yang berkembang tetap menggunakan karakter Hanja. Banyak kaligrafer beranggapan bahwa karakter Hanja memiliki nuansa yang terkesan lebih terhormat. Penggunaannya pun bahkan terus berlangsung sampai abad 19.

Seiring berkembangnya era, kaligrafi Korea kemudian juga mengaplikasikan huruf-huruf Hangeul. Bentuk-bentuknya pun turut bervariasi, sehingga kaligrafi tidak hanya hadir dalam kesenian murni. Tapi juga, menjadi bahan dekorasi berbagai peralatan untuk memperindah.

Huruf-huruf-dalam-Kaligrafi-Arab

Kaligrafi Arab

Awal dari Kaligrafi Arab terindah yang eksis saat ini adalah hadirnya gaya tulisan Kufi. Menariknya, tulisan bergaya Kufi muncul untuk satu tujuan tertentu. Waktu tersebut betepatan dengan kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan yang membawa program kodifikasi atau pembukuan ayat-ayat Al Quran. Kaligrafi dengan gaya penulisan yang indah sengaja diciptakan untuk membuat umat Islam ingin membaca Al Quran. Sejak saat itulah kaligrafi Arab terindah yang teman-teman lihat hari ini diyakini telah lahir.

Selain menjadi media menulis ayat-ayat Al Quran, kaligrafi Arab juga dapat menjadi media untuk menuliskan syair atau hadist Nabi Muhammad SAW. Berkat keindahannya, kaligrafi dapat membuat banyak orang tertarik untuk membaca tulisan dengan makna penting.

Jenis-Jenis Kaligrafi Korea (Seoye)

Tulisan Segel (전서)

Bentuk dari jenis-jenis kaligrafi Korea sejatinya belum bisa lepas dari pengaruh aksara Tiongkok. Tak terkecuali dengan jenis tulisan segel (seal script) ini. Bentuk ini masih unggul denga gaya yang cukup kaku. Tampilan huruf-huruf dengan teknik kaligrafi ini akan terlihat seragam. Baik dari segi ketebalan goresan, lengkungan, hingga jarak antar goresannya secara vertikal dan horizontal.

Skrip Kursif (초서)

Karakter tulisan kursif nyatanya memberikan kekurangan sekaligus keunikan pada model kaligrafi Korea. Pada jenis ini, tulisan kaligrafi boleh jadi cukup sulit dibaca, karena goresan tinta yang irit. Terlebih, setiap kaligrafer memiliki ciri melukis huruf yang distingtif. Boleh jadi, suatu huruf yang sama terlihat berbeda. Namun, di sisi lain, kaligrafi ini juga memberikan identitas gaya menulis bagi masing-masing kaligrafer.

Skrip Balok (해서) 

Satu ciri khas kaligrafi ini adalah penulisan karakter yang ditempatkan pada kotak blok berukuran sama. Bahkan di antara jenis kaligrafi Korea yang ada, jenis ini jadi model yang paling mengadopsi cara penulisan karakter Bahasa Mandarin. Skrip Balok tergolong cukup jarang digunakan dalam karya-karya artistik. Biasanya, tulisan seperti ini menjadi materi belajar menulis kaligrafi di sekolah-sekolah.

Aksara Semi Kursif (행서) 

Semi Kursif merupakan jenis tulisan kaligrafi antara Kursif dan Skrip Balok. Jenis tulisan ini dapat dikatakan cukup luwes, namun tetap mempertahankan ketegasan, sehingga tetap memberikan akses keterbacaan.
Beberapa menyebut, kaligrafi ini hampir mendekati tulisan Korea pada umumnya. Alasan itulah juga yang membuat jenis ini cenderung dapat dibaca oleh kebanyakan orang.

Jenis-jenis Kaligrafi Arab 

Kaligrafi Kufi 

Seperti yang teman-teman pahami sebelumnya, model kaligrafi Kufi merupakan yang tertua. Ciri khas kaligrafi ini adalah gaya tulisan huruf Arab yang kaku membentuk sudut dan menggunakan garis vertikal panjang.  
Oleh karena itu, huruf-huruf dalam gaya penulisan Kufi cenderung besar. Karakter kaligrafi demikian menjadi andalan untuk menghias mata uang koin, hingga dekorasi arsitektur istana dan masjid.  
Kufi tidak hanya berkembang di area kekhalifahan Utsman bin Affan. Tapi juga berkembang dengan berbagai variasi dari area-area lain, seperti Maroko dan Iran.  

Kaligrafi Diwani 

Jenis kaligrafi Arab kedua adalah jenis Diwani yang pada mulanya dikembangkan oleh kalangan Kesultanan Utsmaniyah. Model penulisan ini menjadi standar utama khusus untuk menulis dokumen-dokumen penting. Seperti surat-surat pemerintah dan buku milik pemerintah. 
Satu hal yang paling khas dari gaya kaligrafi ini adalah tulisan rangkaian huruf yang membentuk suatu objek. Dibandingkan model sebelumnya, kaligrafi Diwani tergolong jauh lebih menarik dan sangat pantas menjadi bahan dekorasi. 

Kaligrafi Ri’qah 

Model kaligrafi ini menawarkan bentuk yang baru, yaitu ukuran yang lebih kecil, bentuk yang lebih ringkas. Inilah mengapa Ri’qah cocok sekali untuk menulis kalimat yang panjang dalam bidang yang terbatas. Masyarakat luas pun cenderung lebih memilih gaya kaligrafi ini untuk kebutuhan sehari-hari. 
Warisan gaya tulisannya masih dapat ditemukan dalam ayat-ayat Al Quran yang memilih kaligrafi ini. Itulah mengapa Al Quran kini hadir dalam variasi ukuran yang jauh lebih kecil daripada masa Khalifah Utsman bin Affan. 

Kaligrafi Naskhi 

Hampir mirip dengan kaligrafi Ri’qah, Naskhi juga dirancang dengan bentuk huruf yang mudah dipahami. Sederhana tanpa banyak struktur dan komponen, bahkan kerap dianggap mirip dengan tulisan huruf Arab biasa. Hanya saja, model ini dinilai punya gaya yang lebih modern.  
Kelebihan itulah yang juga menjadi alasan kaligrafi Naskhi dimanfaatkan untuk menulis teks-teks panjang, termasuk cetakan ayat Al Quran. Begitu pula kebanyakan mushaf Al Quran yang hari ini teman-teman baca. 

Kaligrafi Tsuluts 

Bentuk kaligrafi Tsuluts sangat identik dengan tulisan kursif (tulisan bersambung), struktur yang jelas, dan mudah di baca. Dengan karakter tersebut, Tsuluts menawarkan keindahan tulisan tersendiri, sehingga lebih banyak digunakan untuk karya-karya yang bersejarah. 
Umumnya kaligrafi ini diaplikasikan pada manuskrip bernilai dan hiasan arsitektur, seperti tulisan kaligrafi di dinding masjid. Penulisan dengan gaya Tsuluts juga bisa teman-teman jumpai di bendera Arab Saudi, lho. 

Kaligrafi Farisi 

Jenis Farisi lahir dari area Iran yang sebelumnya adalah Persia. Tentunya penggunaan Farisi akan lebih banyak terdapat di area tersebut. Menariknya, jenis ini memiliki gaya tulisan yang sedikit miring ke arah kanan.  
Hanya saja, keindahan kaligrafi Farisi cukup sulit ditemukan secara luas. Terbatas pada buku-buku atau sumber ilmu pengetahuan yang diproduksi oleh penulis-penulis dari Persia pada masanya.  

Belajar cara menulis kaligrafi Arab

Nah, itulah jenis-jenis kaligrafi Korea dan Kaligrafi Arab terindah yang patut teman-teman ketahui. Setelah membaca artikel ini, mungkin teman-teman semakin tertarik mempelajari cara menulis kaligrafi yang tepat dan tentunya estetik. Akan tetapi, pastikan sebelum itu pahami dulu aksara dan cara menulis huruf masing-masing bahasa. 

Terutama, jika teman-teman tertarik untuk mendalami cara menulis Bahasa Korea atau Hangeul. Teman-teman bisa bergabung dengan kursus Bahasa Korea LaC Telkom University agar didampingi sampai terampil. 

Untuk menjamin kemampuan menulis hangeul benar-benar akan teman-teman kuasai, LaC Telkom University telah bekerja sama dengan King Sejong Institute Bandung 2. Pastinya, akan didampingi dengan tutor yang berpengalaman mengajar dengan kompetensi teruji. 
Yuk, coba belajar Bahasa Korea dengan gabung kursus ini. Jangan sampai kehabisan bangku. Segera cek informasi pendaftaran dan kelas kursus Bahasa Korea LaC Telkom University sekarang juga ya! 

Saya merupakan Koordinator IT di Telkom University Language Center. Saya menyelesaikan pendidikan saya pada tahun 2022 di Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Nusantara. Saat ini saya bertanggung jawab dalam layanan bahasa yang berhubungan dengan teknologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *