Lahirnya kaligrafi korea tidak bisa lepas dari penyebaran Bahasa Mandarin di area Korea pada masa kekaisaran dulu. Tak heran, jika pada awalnya kaligrafi Korea pasti menggunakan Hanja, yaitu karakter Tiongkok untuk menulis Bahasa Korea. Setelah aksara Hangeul diciptakan pun, kaligrafi yang berkembang tetap menggunakan karakter Hanja. Banyak kaligrafer beranggapan bahwa karakter Hanja memiliki nuansa yang terkesan lebih terhormat. Penggunaannya pun bahkan terus berlangsung sampai abad 19.
Seiring berkembangnya era, kaligrafi Korea kemudian juga mengaplikasikan huruf-huruf Hangeul. Bentuk-bentuknya pun turut bervariasi, sehingga kaligrafi tidak hanya hadir dalam kesenian murni. Tapi juga, menjadi bahan dekorasi berbagai peralatan untuk memperindah.