Seru! Ini 8 Tradisi Unik Ramadhan di Berbagai Negara

Seru! Ini 8 Tradisi Unik Ramadhan di Berbagai Negara

Ada berbagai cara untuk mengisi bulan suci Ramadhan. Berbagai negara di dunia bahkan memiliki tradisi unik Ramadhan khusus yang membuatnya sangat ikonik. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, semua antusias merayakan bulan ini lewat tradisi yang terus dipelihara. 

Indonesia adalah satu dari sekian negara yang memiliki beragam cara unik mengisi bulan yang penuh rahmat ini. Selain Indonesia, teman-teman juga bisa ketahui negara-negara yang punya tradisi Ramadhan lainnya dengan keunikan yang juga berbeda-beda. 

Informasi tersebut bisa teman-teman gali pada artikel kali ini. Di urutan pertama, yuk kenali dulu budaya-budaya merayakan bulan puasa di Indonesia yang barangkali belum teman-teman ketahui! 

Tradisi Unik di Indonesia Saat Ramadhan 

Munggahan adalah salah satu tradisi unik di Indonesia menjelang Ramadhan

Sebagai orang Indonesia, teman-teman pasti merasakan sendiri bagaimana Bulan Ramadhan begitu dirayakan dengan tradisi yang tetap mengakar. Misalnya saja tradisi Munggahan atau makan bersama yang cukup umum di masyarakat kita, khususnya masyarakat Sunda dan Jawa.

Namun, wilayah Indonesia yang begitu luas membuat tradisi merayakan Ramadhan juga sangat bervariasi dan tersebar di berbagai daerah. Dari Pulau Sumatera, ada tradisi Meugang dari Aceh yang akan mengajakmu melihat masyarakat Aceh menyantap masakan daging bersama keluarga dan masyarakat kurang mampu.

Kemudian, Tanglong adalah salah satu tradisi unik di Indonesia yang masih terus dijaga, khususnya di Kalimantan Selatan. Ini adalah tontonan atau arak-arakan lampion menyambut malam Lailatul Qadar. Ketahui juga ada budaya Songkolo Patang Rupa di Sulawesi Selatan yang masih dipelihara. Momen ini merupakan ajang menyambut Ramadhan dengan memakan ketan yang bernilai filosofis sebagai perekat antarsesama.

Malam Penuh Warna di Mesir dengan Fanous

Meski dikenal sebagai negara muslim, teman-teman mungkin penasaran soal apa tradisi Ramadhan yang unik di negara ini. Mesir biasanya akan mengisi bulan suci dengan menyalakan lentera berwarna-warni yang mereka sebut dengan Fanous.

Fanous dimaknai sebagai lambang persatuan dan rasa sukacita untuk menjalankan ibadah di bulan suci. Agenda seperti ini lahir sejak Dinasti Fatimiyah sebagai upacara menyambut pemimpin Khalifah yang tiba di hari pertama bulan Ramadhan.

Penduduk Mesir diminta menyambut imam khalifah dengan menerangi setiap jalan yang gelap dengan lilin atau lentera dalam wadah kayu. Dari sinilah kemudian Fanous terus terpelihara dari abad ke abad setiap bulan suci hingga sampai saat ini.

Berbagi Cokelat di Kuwait

Salah satu kegiatan yang cukup unik juga datang dari negara Kuwait. Untuk menyambut Ramadhan, ada tradisi berkumpul dengan keluarga mirip Munggahan. Kumpul-kumpul ini juga diisi dengan acara makan siang tepat sehari sebelum bulan puasa.

Kemudian, ketika memasuki bulan Ramadhan, negara ini juga memiliki perayaan khusus. Perayaan ini lebih banyak diisi oleh anak-anak yang akan mendatangi setiap rumah tetangga demi mendapatkan cokelat atau makanan manis lainnya.

Bagi masyarakat Kuwait, momen ini dikenal dengan Qarqia’an. Qarqia’an biasanya akan diadakan di tengah bulan Ramadhan selama tiga hari. Kurang lebih perayaan ini akan kembali menyemarakan suasana suka cita Ramadhan di keluarga-keluarga.

Tradisi Unik Ramadhan yang Meriah di Turki 

Tradisi unik Ramadhan di Turki berupa menabuh genderang setiap sahur

Selama satu bulan penuh, Turki mengisi Ramadhan dengan tabuhan genderang untuk membangunkan umat muslim saat sahur. Kegiatan ini adalah tradisi yang masih lestari sejak masa Kesultanan Utsmaniyah. Tujuannya pun sama, yaitu menjadi pengingat waktu sahur. 

Di masa sekarang, tradisi ini semakin unik lengkap dengan penabuh yang mengenakan kostum khas Kesultanan Ottoman. Sambil berkostum, para penabuh akan terus berkeliling jalanan menjangkau lebih banyak keluarga untuk dibangunkan. 

Menariknya lagi, selama itu warga Turki juga akan memberikan tip atau membagikan santapan sahur mereka untuk para penabuh. Tidak hanya suasana yang meriah, momen sahur di Turki juga menjadi lebih hangat dengan kedermawanan terhadap sesama.  

Tanda Buka Puasa dengan Tembakan Meriam di Lebanon 

Sedikit berbeda dari tradisi lainnya, Lebanon menjadikan momen tembakan meriam sebagai kegiatan Ramadhan yang begitu dinanti. Tembakan meriam merupakan cara untuk menandainya berakhirnya waktu puasa dan memasuki waktu berbuka. 

Menurut sejarahnya, cara menandai waktu berbuka ini hadir dari Mesir ketika masa Kesultanan Ottoman. Awalnya, meriam yang ditembakan hanya sekadar uji coba kualitas meriam baru. Namun, pada saat itu bertepatan dengan waktu magrib di bulan puasa. Masyarakat umum yang mendengar justru menganggap inilah tanda berbuka puasa. 

Sejak saat itu, peringatan meriam ini terus dilakukan setiap bulan puasa di penghujung sore. Jadi, sama sekali tidak berkaitan dengan konflik yang kerap timbul di area Timur Tengah.  

Mengecat Rumah-rumah di Maroko 

Masyarakat Maroko boleh jadi adalah mereka yang paling siap menyambut bulan suci Ramadhan. Ini karena di Maroko tumbuh subur tradisi mengecat Rumah khusus untuk bulan puasa. Kabarnya, mereka sudah mempersiapkan semuanya sejak dua minggu sebelum mulai puasa, lho.  

Selama itu, keluarga-keluarga Maroko akan bekerja bakti membersihkan seluruh isi dan bagian rumah hingga mengganti cat rumah. Hal ini menjadi kegiatan Ramadhan yang bermakna agar keluarga tampil lebih bersih dan segar. Siap menyambut Ramadhan dalam keadaan yang suci dan bersemangat. 

Secara hafiah, tradisi ini juga menunjukkan buaya menjaga kebersihan yang membuat ibadah dan beraktivitas semakin nyaman. Efek positif inilah yang membuat budaya bebersih dan ganti cat tetap dilestarikan di setiap keluarga. 

Buka Puasa Bersama di India 

Momen tradisi unik Ramadhan selanjutnya bisa teman-teman dapatkan dari wilayah Delhi di India. Di kota ini, masyarakat berbondong-bondong ke jalan-jalan atau teras masjid untuk berbuka puasa bersama dengan masyarakat lainnya. 

Meski buka puasa dilakukan oleh umat Muslim, budaya ini juga bisa diikuti oleh masyarakat penganut agama apapun dan kalangan apapun. Dengan begitu, di sinilah seluruh orang dapat menyambung silaturahmi terlepas dari acara yang sedang berlangsung. 

Menyanyikan Lagu Tradisional Albania 

Negara di Eropa dengan penduduk Muslim terbesar ini punya cara tersendiri memperingati Ramadhan. Dalam bulan suci ini, komunitas Muslim Albania akan bersama-sama menyanyikan lagu tradisional sebagai penanda waktu berbuka puasa. 

Kegiatan Ramadhan ini sudah ada sejak Kesultanan Ottoman di daerah tersebut. Bedanya, pada masa itu nyanyian lagu juga menandakan awal mulainya puasa selain waktu berbuka. Nyanyian juga akan diiringi dengan instumen tabuhan lodra, yaitu gendang berlapis kulit domba. 

Budaya menarik ini banyak dilakukan di jalan-jalan untuk memeriahkan suasana selama bulan puasa. Namun, para pemain seringkali juga diundang oleh keluarga-keluarga Albania untuk mengisi suasana menjelang berbuka.  

Nah, itulah tradisi unik di Indonesia diikuti beberapa negara lain ketika menjelang dan selama bulan Ramadhan. Menarik sekali bukan? Ternyata ada berbagai cara untuk memeriahkan dan menyemarakan bulan Ramadhan ini.  

Teman-teman tentu juga punya cara tersendiri untuk menjalani bulan puasa. Salah satunya boleh jadi belajar bahasa baru. Jangan lupa, ibadah bukan hanya sebatas ritual seperti puasa dan salat. Tapi juga menuntut ilmu yang mampu mendulang pahala.  

Agar belajar bahasa lebih menyenangkan dan mudah dipahami, cobalah ambil kursus bahasa yang teman-teman inginkan di LaC Telkom University. Ada berbagai pilihan kursus bahasa, mulai dari Bahasa Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Jepang, Bahasa Prancis, sampai Bahasa Mandarin. 

Jangan khawatir, karena teman-teman bisa memulai dari tahap awal dengan memilih level basic. Siapa tahu, dengan mempelajari skill bahasa baru, kesempatan baik telah menunggu teman-teman selepas Ramadhan. 
Yuk, buat Ramadhan teman-teman naik kelas dengan belajar bahasa baru bersama kursus bahasa LaC Telkom University! 

Saya merupakan Koordinator IT di Telkom University Language Center. Saya menyelesaikan pendidikan saya pada tahun 2022 di Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Nusantara. Saat ini saya bertanggung jawab dalam layanan bahasa yang berhubungan dengan teknologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *