Mengapa Belajar Hiragana Katakana Penting? Ini Alasannya

Mengapa Belajar Hiragana Katakana Penting? Ini Alasannya

Belajar Bahasa Jepang tidak pernah bisa lepas dari 3 unsur alfabet, yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji. Ketignya diaplikasikan secara bersamaan untuk menghasilkan kalimat yang baik secara verbal maupun tulisan.  
Mungkin teman-teman merasa cukup bingung menentukan mana yang perlu dipelajari lebih dulu antara ketiganya. Ada yang menyebut Kanji yang sebaiknya lebih dulu, namun ada juga yang menyarankan Hiragana dan Katakana lah yang harus dipahami pertama kali.  

Mana yang duluan, keputusan sebenarnya ada di tangan teman-teman sesuai dengan tujuan menguasai Bahasa Jepang. Namun, apabila teman-teman merupakan pemula yang baru pertama kali belajar, ada baiknya pelajari dulu Hiragana Katakana.  

Selain bentuk karakternya lebih sederhana daripada Kanji, keduanya juga memiliki fungsi dan peran yang sangat penting teman-teman ketahui. Dari penggunaan aksara tersebut, menyusun sebuah kalimat juga tidak bisa sesederhana konsep Bahasa Inggris ataupun Bahasa Indonesia.  

Untuk itu, teman-teman sama sekali tidak boleh melewatkan informasi kali ini. Berikut ini adalah penjelasan mengapa belajar Hiragana Katakana penting.  

Percakapan menggunakan Bahasa Jepang

Hiragana Katakana Adalah Bahasa Lisan Bangsa Jepang

Sebelum sistem penulisan Kanji menyebar dari pendatang Tiongkok, bangsa Jepang sudah memiliki bahasa komunikasi yang mereka gunakan sehari-hari, khususnya Hiragana. Hanya saja Hiragana dan Katakana masih sebatas bahasa lisan dan tidak digunakan ke dalam sistem penulisan Bahasa Jepang. 

Originalitas itulah yang membentuk Kana sebagai media pelafalan bunyi huruf-huruf Jepang dalam satu suku kata. Meskipun Kanji merupakan sistem abjad yang utamanya digunakan dalam Bahasa Jepang, namun Kana mengambil peran sebagai sistem fonetik.   

Huruf Hiragana dan Katakana Untuk Melafalkan Bunyi Bahasa 

Inilah yang disebut dengan sistem fonetik. Yaitu dimana sebuah karakter mewakili bunyi bahasa tertentu. Sistem ini bertujuan agar pembaca dapat membedakan makna dari satu kata ke kata lainnya. Tepat rasanya jika menyebut Bahasa Jepang cukup bergantung pada bunyi-bunyi khas ketika digunakan secara verbal. 

Bagian ini sangat penting teman-teman perhatikan jika tertarik mempelajari Bahasa Jepang. Saat mulai belajar huruf-huruf Jepang, pastikan pelajari juga cara pengucapan yang baik dan benar. Itu karena latar belakang Bahasa Jepang asli yang lahir dari bahasa lisan membuat semua kata diucapkan menggunakan bunyi tersebut. 
 
Menariknya, fungsi pelafalan bunyi membuat huruf Kana tidak memiliki arti ataupun makna khusus saat disusun ke dalam suatu kalimat yang padu.  

Memudahkan Penulisan yang Rumit dalam Karakter Kanji 

Tulisan Hiragana Katakana

Baik Hiragana maupun Katakana sebetulnya merupakan bentuk pengubahan dari karakter Kanji. Namun, pengubahan dalam sistem Hiragana dan Katakana digunakan untuk hal yang berbeda satu sama lain. 

Hiragana sendiri seringkali berfungi untuk menggantikan penulisan kata-kata dalam huruf Kanji yang cukup sulit. Ini artinya penulisan sebagian kata menjadi lebih ringkas daripada aksara aslinya yang mengandung banyak guratan.  

Hiragana juga lebih sering diaplikasikan untuk berbagai istilah percakapan. Selain itu, penulisan kata onomatope atau kata tiruan bunyi juga menggunakan karakter Hiragana. Contohnya, seperti bunyi bruk, suara gong gong anjing, bunyi kring telepon, dan lain sebagainya. 

Sedikit berbeda dari Hiragana, bentuk karakter Katakana diciptakan secara baru dan tidak terpengaruh dari karakter Kanji. Ini karena Katakana lebih umum untuk menuliskan kata yang tidak memiliki Kanji.  

Katakana Untuk Menuliskan Bahasa Asing 

Huruf Jepang yang tidak menggunakan alfabet latin lantas tidak membuat penulisan bahasa asing menjadi sama seperti menulis bahasa asing dalam abjad Bahasa Indonesia. Begitu pula dengan karakter Kanji yang mempengaruhi konsep abjad Bahasa Jepang. Faktanya, tidak ada karakter Kanji yang mewakili penulisan atau pun penyebutan bahasa asing. 

Di titik inilah Katakana diciptakan. Penggunaannya pun lebih daripada itu. Katakana juga dipakai untuk menulis kata serapan, nama orang asing, nama kota atau negara asing. Maka, tak heran jika teman-teman coba ketikkan nama asing (nama atau tempat non-Jepang) di aplikasi penerjemah, hasil yang keluar adalah nama yang sama dalam susunan aksara Jepang. 

Misalnya seperti ini: 
– Melbourne : メルボルン (Meruborun) 
– Barrack Obama : バラック・オバマ (Baraku Obama) 
– Hotel : ホテル (Hoteru) 

Penulisan Istilah Ilmiah Menggunakan Katakana 

Menulis Huruf Jepang Kanji

Seluruh kata yang bukan merupakan bahasa Jepang dapat dipastikan selalu menggunakan sistem karakter Katakana. Sama halnya dengan istilah ilmiah yang kerap teman-teman temui di bangku sekolah atau perkuliahan. 

Terlebih, istilah-istilah ilmiah tersebut umumnya lahir dari dunia ilmu pengetahuan di wilayah barat. Biasanya, istilah-istilah ilmiah tersebut banyak berasal dari ilmu kimia, kedokteran, fisika, hukum, dan masih banyak lagi.  

Fungsi yang satu ini memang menjadi alasan yang kuat mengapa Katakana penting teman-teman pelajari. Apalagi jika teman-teman berencana untuk berkuliah di Jepang, penyebutan istilah ilmiah akan sangat sering terjadi. 

Beberapa contoh istilah ilmiah dalam penulisan Katakana, antara lain: 
– Deoksiribonukleat (DNA) : トクシリボンヌクレアト (Tokushiribon’nukureato) 
– Teorema Phytagoras : ピタゴラスの定理   (Pitagorasunoteiri) 
– Pro Bono :  プロボノ (Purobono) 

Katakana Juga Digunakan Untuk Menulis Istilah Modern 

Era media sosial yang berkembang pesat membuat kosakata di berbagai bidang juga ikut berkembang. Maka, tak heran jika teman-teman semakin sering mengetahui berbagai kosakata modern muncul di zaman ini. 

Kosakata modern baru dikenal jauh setelah era perumusan sistem abjad dan ketatabahasaan Jepang.  Dengan kata lain, kosakata ini tidak pernah terprediksi akan hadir di masa mendatang saat masa perumusan sistem abjad Jepang.  

Itu artinya, sebagian besar istilah modern yang teman-teman kenal hari ini sejatinya tidak memiliki padanan kata dalam Bahasa Jepang. Namun, hal itu dapat diatasi dengan menggunakan sistem abjad Katakana. 

Sama seperti bahasa asing dan istilah ilmiah, istilah modern dalam karakter Katakana tetap memiliki penyebutan yang sama meski dalam pelafalan sedikit berbeda. Contohnya: 
– Hashtag : ハッシュタグ (Hasshu tagu) 
– Trending : トレンド  (Torendo) 
– Meme : ミーム  (Mimu) 

Menyempurnakan Struktur Tata Bahasa dalam Suatu Kalimat 

Alasan selanjutnya adalah huruf Kana, khususnya Hiragana, lebih menekankan perannya sebagai partikel dalam struktur tata bahasa Jepang. Jika teman-teman sedikit bingung, partikel dalam ketatabahasaan Indonesia biasa dikenal dengan imbuhan awalan, akhiran, seperti -pun, -kan, dan lain sebagainya. 

Nah, Sebagaimana halnya partikel dalam struktur tata bahasa, Hiragana juga tidak memiliki arti literal layaknya kata kerja, kata benda, atau kata sifat. Sebagai partikel, huruf ini lebih berfungsi sebagai penghubung antarkata, sehingga membentuk sebuah frasa atau kalimat yang baik dan utuh. 

Tidak hanya sebagai penghubung kata yang menyempurnakan frasa atau kalimat, partikel menggunakan Hiragana juga menekankan nuansa suatu kata. Umumnya tujuan ini muncul dalam sebuah ungkapan. Dengan begitu makna kalimat dapat tersampaikan dan juga dirasakan oleh yang membaca atau menyebutnya. 

Itulah mengapa Hiragana Katakana penting sekali teman-teman pelajari. Selain merupakan alfabet yang akan menyusun suatu kalimat dalam Bahasa Jepang, masing-masing alfabetnya berdiri dengan fungsi dan peran di berbagai hal.  

Di samping huruf Jepang Hiragana dan Katakana, teman-teman juga masih harus memahami kata Romaji, lho. Sebagai seorang pemula, teman-teman tentu perlu mendapat penjelasan tentang kata Romaji yang detail dan menyeluruh.  

Tapi, tidak perlu khawatir. Teman-teman bisa mendapatkan penjelasan dan proses belajar Bahasa Jepang yang teman-teman butuhkan di kursus Bahasa Jepang LaC Telkom University.  

Bukan hanya mendapatkan materi yang lengkap, teman-teman juga akan diajak berkembang menggunakan Bahasa Jepang dalam berbagai hal. Mulai dari mengungkapkan jarak, waktu, sifat, dan kata kerja secara lancar. 

Apalagi Kursus Bahasa Jepang LaC Telkom University telah bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura. Sangat memastikan materi dan skill yang didapat sesuai standar internasional. 
Masih ragu untuk tambah skill bahasa? Jangan ragu cek informasi kursus Bahasa Jepang LaC Telkom University

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *