Sejarah dan Asal Usul Karakter Hanzi dalam Bahasa Mandarin

Sejarah dan Asal Usul Karakter Hanzi dalam Bahasa Mandarin

Karakter Hanzi adalah sistem penulisan tertua yang masih digunakan di dunia. Asal usulnya dapat ditelusuri lebih dari 3.000 tahun yang lalu, dengan bukti paling awal ditemukan pada tulang ramalan dan cangkang kura-kura.  
 
Dalam artikel ini agar kita membahas lebih dalam mengenai sejarah panjang dan evolusi karakter Hanzi, mulai dari akar-akar kunonya hingga penggunaannya dalam masyarakat modern Tiongkok. 

Asal Usul Karakter Hanzi 

Tulang Ramalan dan Cangkang Kura-Kura 

Penggunaan pertama karakter Hanzi ditemukan pada masa Dinasti Shang (1600-1046 SM). Karakter ini diukir pada tulang ramalan dan cangkang kura-kura yang digunakan dalam praktik ramalan. Tulang dan cangkang ini dikenal sebagai “oracle bones” dalam bahasa Inggris, dan disebut sebagai 甲骨文 (jiǎgǔwén) dalam bahasa Mandarin. 

Para peramal akan mengukir pertanyaan pada tulang atau cangkang, kemudian memanaskannya hingga retak. Pola retakan tersebut akan diinterpretasikan sebagai jawaban dari dewa atau leluhur. Ukiran pada tulang ramalan ini merupakan bentuk paling awal dari karakter Hanzi yang telah ditemukan, dan memberikan wawasan berharga tentang struktur awal dan penggunaan karakter ini. 

Evolusi Bentuk Karakter 

Setelah periode Dinasti Shang, karakter Hanzi mengalami berbagai perubahan bentuk dan gaya. Pada periode Zhou Barat (1046-771 SM), karakter Hanzi mulai digunakan secara luas dalam tulisan-tulisan resmi dan administratif. Gaya tulisan ini dikenal sebagai 金文 (jīnwén) atau “tulisan perunggu”, karena banyak diukir pada benda-benda perunggu seperti bejana dan senjata. 

Pada periode Negara-Negara Berperang (475-221 SM), karakter Hanzi mengalami penyederhanaan dan standarisasi lebih lanjut. Gaya tulisan ini dikenal sebagai 篆书 (zhuànshū) atau “tulisan segel”. Tulisan segel ini kemudian menjadi dasar bagi karakter Hanzi yang digunakan dalam Dinasti Qin (221-206 SM) dan Dinasti Han (206 SM – 220 M). 

Dinasti Qin



Evolusi Karakter Hanzi 

Standarisasi pada Dinasti Qin 

Pada periode Dinasti Han, bentuk tulisan Hanzi mengalami perubahan signifikan dengan munculnya 隶书 (lìshū) atau “tulisan resmi”. Tulisan ini lebih sederhana dan lebih cepat untuk ditulis dibandingkan dengan tulisan segel, karena mengadopsi goresan horizontal dan vertikal yang lebih mudah ditulis dengan kuas. 

Pada periode ini juga muncul tulisan 草书 (cǎoshū) atau “tulisan kursif”, yang digunakan untuk tulisan cepat dan tidak resmi. Tulisan kursif ini mencerminkan kebutuhan praktis dalam kehidupan sehari-hari dan menunjukkan fleksibilitas karakter Hanzi dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan penggunaannya. 

Perkembangan Lebih Lanjut pada Dinasti Tang dan Song 

Selama Dinasti Tang (618-907 M) dan Song (960-1279 M), karakter Hanzi mengalami perkembangan artistik yang signifikan. Gaya tulisan seperti 楷书 (kǎishū) atau “tulisan standar” dan 行书 (xíngshū) atau “tulisan berjalin” menjadi populer. 

Tulisan standar adalah bentuk tulisan yang lebih terstruktur dan mudah dibaca, yang masih digunakan sebagai bentuk utama dalam penulisan formal dan pendidikan hingga hari ini. Tulisan berjalin, di sisi lain, adalah perpaduan antara tulisan standar dan tulisan kursif, yang memungkinkan penulisan yang lebih cepat namun tetap terbaca dengan baik. 

Struktur dan Komposisi Karakter Hanzi



Struktur dan Komposisi Karakter Hanzi 

Radikal dan Komponen 

Karakter Hanzi terdiri dari komponen-komponen yang disebut radikal. Radikal ini tidak hanya membantu dalam pengelompokan dan pencarian karakter dalam kamus, tetapi juga memberikan petunjuk tentang arti dan pengucapan karakter. 

Ada lebih dari 200 radikal yang digunakan dalam sistem penulisan Hanzi. Sebagai contoh, radikal 水 (shuǐ) yang berarti “air” dapat ditemukan dalam karakter-karakter yang berkaitan dengan air atau cairan, seperti 河 (hé, sungai) dan 洋 (yáng, laut). 

Struktur dan Bentuk 

Karakter Hanzi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan strukturnya: 

1. Karakter Piktografis (象形, xiàngxíng):
Karakter yang berasal dari gambar objek fisik, seperti 山 (shān, gunung) dan 木 (mù, pohon). 

2. Karakter Indikatif (指事, zhǐshì):
Karakter yang menunjukkan konsep abstrak melalui simbol, seperti 上 (shàng, atas) dan 下 (xià, bawah). 

3. Karakter Ideografis Gabungan (会意, huìyì):
Karakter yang dibentuk dengan menggabungkan dua atau lebih elemen untuk menyampaikan arti baru, seperti 休 (xiū, istirahat) yang terdiri dari 人 (rén, orang) dan 木 (mù, pohon). 

4. Karakter Fonetik Semantik (形声, xíngshēng):
Karakter yang terdiri dari elemen yang menunjukkan arti (radikal) dan elemen yang menunjukkan pengucapan, seperti 河 (hé, sungai) yang terdiri dari 氵 (shuǐ, air) dan 可 (kě, bisa). 

Penggunaan Modern Karakter Hanzi 

Simplifikasi Karakter 

Pada pertengahan abad ke-20, pemerintah Tiongkok melakukan reformasi besar-besaran terhadap sistem penulisan Hanzi. Pada tahun 1956, karakter Hanzi yang disederhanakan (简体字, jiǎntǐzì) diresmikan sebagai standar resmi di Tiongkok daratan. Tujuan dari simplifikasi ini adalah untuk meningkatkan tingkat literasi dengan menyederhanakan bentuk-bentuk karakter yang kompleks. Namun, di Taiwan, Hong Kong, dan Makau, serta komunitas Tionghoa di luar negeri, karakter tradisional (繁體字, fántǐzì) masih digunakan secara luas. 

Karakter Hanzi dalam Teknologi dan Komunikasi Digital 
Dengan perkembangan teknologi, penggunaan karakter Hanzi telah beradaptasi dengan era digital. Metode input karakter Hanzi seperti Pinyin, Wubi, dan Cangjie memungkinkan pengguna untuk mengetik karakter Hanzi menggunakan keyboard modern. Selain itu, penggunaan emoji, yang merupakan perkembangan dari piktogram, menunjukkan bagaimana prinsip dasar karakter Hanzi terus mempengaruhi komunikasi visual di era digital. 

Pengaruh Budaya dan Ekspansi Global 
Karakter Hanzi tidak hanya digunakan dalam bahasa Mandarin, tetapi juga memiliki pengaruh besar dalam bahasa Jepang (kanji) dan Korea (Hanja). Meskipun penggunaan Hanja di Korea telah berkurang secara signifikan, kanji masih menjadi bagian penting dari sistem penulisan Jepang. 
Selain itu, minat global terhadap belajar bahasa Mandarin telah meningkat, dengan banyak orang di seluruh dunia belajar karakter Hanzi sebagai bagian dari studi mereka tentang bahasa dan budaya Tiongkok. 

Kursus Bahasa Mandarin Telkom University



Nah, dikarenakan minat global yang meningkat secara signifikan, tak heran banyak orang yang kini tertarik untuk belajar Bahasa Mandarin. Selain keingintahuan terhadap budaya Tiongkok, Bahasa Mandarinpun kini telah menjadi bahasa yang digunakan dalam dunia bisnis internasional. Untuk itu, bagi pemula yang ingin belajar Bahasa Mandarin di lembaga kursus, penting untuk memilih lembaga yang terpercaya seperti kursus bahasa Mandarin di Pusat Bahasa Telkom University. Dengan program kelas Bahasa mandarin tingkat dasar, teman-teman akan belajar untuk dikenalkan dengan pelafalan, penulisan aksara Han, tata bahasa sederhana dan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan kata dan kalimat sederhana.  

Jangan mikir kelamaan, yuk segera daftarkan dirimu untuk ikuti kursus bahasa Mandarin di Pusat Bahasa Telkom University sekarang juga!

Penulis: Pusat Bahasa Tel-U | Editor: Auliya Rahman P | Foto: Pusat Bahasa Tel-U

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *