National University Debating Championship atau NUDC merupakan kegiatan debat berskala nasional yang dilaksanakan antar perguruan tinggi. NUDC sendiri sudah berlangsung sejak tahun 2008 dan menjadi ajang untuk pemilihan delegasi Indonesia untuk World Universities Debating Championship (WUDC).
Pendaftaran peserta NUDC pada tahun ini telah dibuka pada tanggal 20 Maret – 3 April 2024 dan telah dilaksanakan tahap verifikasi berkas pada tanggal 4 – 7 April 2024. Tahap selanjutnya, yaitu seleksi tingkat regional/wilayah dilaksanakan pada tanggal 4 – 6 Mei 2024 secara online melalui Zoom Meeting. Pada tahap seleksi ini, terdapat sekitar 270 peserta yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi dari perguruan tinggi wilayah LLDIKTI III hingga LLDIKTI VI.
Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) merupakan salah satu perguruan tinggi yang turut berpartisipasi dalam kompetisi ini. Peserta dari ITTP yang mengikuti kompetisi NUDC ini adalah Jordan Angkawijaya (S1 Teknik Informatika) dan Masardy Chaviezal Enggartyasto Pramoedya (S1 Teknik Elektro). Mereka berkompetisi selama 3 hari dan bersaing dengan 4 tim dari perguruan tinggi yang berbeda pada setiap rondenya. Masing-masing tim tersebut berisi 2 orang perwakilan mahasiswa sebagai debaters.
Sebelum mengikuti kompetisi NUDC ini, tentunya persiapan menjadi hal yang sangat penting bagi Jordan dan Ardy. Salah satu persiapan yang mereka lakukan untuk kompetisi ini yaitu dengan mengikuti kursus Introduction to Debate di LaC. Melalui kursus tersebut, mereka mendapatkan bimbingan selama 8 pertemuan, mulai dari tanggal 16 April – 7 Mei 2024.
“Sebelum NUDC tingkat wilayah/regional ini mulai, kami mengikuti pelatihan debat bersama Mr. Hamzah yang sangat membantu kami dalam mengenal dunia perdebatan. Mulai dari peraturan-peraturan yang terdapat pada British Parliamentary Debate, posisinya apa saja, alurnya bagaimana, tugasnya apa saja, hingga simulasi debat sebenarnya bagaimana. Dengan pelatihan ini, walaupun hanya kurang lebih 3 minggu, kami bisa jadi tim pertama mewakili ITTP yang lolos ke babak nasional dalam sejarah,” ucap Jordan.
“Dalam mempersiapkan kompetisi ini, kami mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Telkom University Language Center. Pelatihnya sudah dipersiapkan dari sana, sehingga kami hanya mengikuti pelatihan selama 7 pertemuan sebelum mengikuti perlombaan. Selebihnya, saya lebih banyak melakukan latihan sendiri, seperti berlatih speech, baik dalam cara berbicara dan mengatur waktu, mencari informasi relevan mengenai beberapa kejadian yang terjadi di status quo, serta mampu menganalisa dan mengatur argumen yang akan dibawakan,” jelas Ardy.
Persiapan yang matang ini tentu sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan mereka dalam menghadapi kompetisi NUDC, dan LaC siap untuk membantu memberikan bimbingan tersebut.
Pada akhirnya, setelah mengikuti kompetisi NUDC, Jordan dan Ardy juga membagikan kesan dan pesan tentang pengalamannya selama mengikuti NUDC hingga lolos ke tingkat nasional.
“Overall, it’s a wonderful experience for new debaters, it opens a new view and perspective to a new field in English. Dengan adanya lomba ini, (kita) dapat menambah kosa kata yang kita jarang jumpai dalam kegiatan sehari-hari, menambah wawasan mengenai mosi-mosi yang awalnya asing di telinga kita, dan yang paling penting adalah pengalaman. I hope my generation and the upcoming generation can develop a new sense of interest in debate, and I hope I can achieve victory in other upcoming debates besides NUDC. Best for all of us!” ucap Jordan.
“Bagi saya megikuti NUDC ini merupakan momen yang sangat berharga, sebuah kebanggaan bisa mengikuti perlombaan ini, tidak hanya menambah pengalaman bagi saya tapi juga menambah pemahaman saya dalam melakukan debat, mengasah skill bahasa asing saya, dan juga membantu saya untuk bisa mengatasi rasa takut saya dalam mencoba akan hal baru, lebih percaya diri dalam mengambil keputusan, serta saling percaya satu sama lain dalam kerja sama tim. Namun, di atas semuanya, tentu tidak luput dari pertolongan tangan Tuhan yang menolong kami hingga ada di titik ini.” tambah Ardy.
Semoga dengan adanya kabar gembira dan pengalaman dari Jordan dan Ardy tersebut, dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya di Indonesia untuk meningkatkan minat dan bakatnya dalam ajang kompetisi debat. Selain dapat menambah pengalaman, teman-teman juga dapat meningkatkan skill dalam berbicara dengan baik serta berpikir kritis. Dalam persiapannya, teman-teman dapat dibantu dengan bimbingan oleh instruktur di LaC, misalnya melalui kelas Introduction to Debate yang diikuti juga oleh Jordan dan Ardy dari ITTP dalam mempersiapkan diri sebelum mengikuti NUDC.
Sekali lagi selamat untuk Jordan dan Ardy dari ITTP!