Mengenal Sistem Penulisan Hanja dalam Bahasa Korea untuk Pemula 

Mengenal Sistem Penulisan Hanja dalam Bahasa Korea untuk Pemula 

Ketika belajar bahasa Korea, banyak orang langsung mengenal Hangeul, sistem tulisan yang unik dan inovatif yang diperkenalkan oleh Raja Sejong pada abad ke-15. Hangeul terkenal karena kesederhanaan dan logikanya, sehingga memudahkan siapa saja untuk belajar membaca dan menulis dalam bahasa Korea. Namun, sebelum Hangeul diciptakan, masyarakat Korea menggunakan sistem tulisan yang berbeda, yaitu Hanja. Hanja merupakan karakter yang diadaptasi dari aksara Tiongkok dan telah digunakan selama berabad-abad dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari sastra hingga dokumen resmi. 

Teks Korea klasik Kaligrafi karya Kim Jeong-hui yang ditulis dengan hanja

Meskipun saat ini Hanja tidak lagi digunakan dalam komunikasi sehari-hari, jejaknya masih sangat kuat dalam bahasa Korea modern. Banyak kata dalam bahasa Korea berasal dari Hanja, dan pemahaman terhadap karakter-karakter ini dapat membantu dalam memahami makna kata dengan lebih mendalam. Selain itu, Hanja sering muncul dalam dokumen hukum, nama tempat, nama keluarga, serta teks akademik dan sejarah. Oleh karena itu, memahami Hanja bukan hanya sekadar mempelajari sistem tulisan lama, tetapi juga membuka wawasan lebih luas tentang budaya dan sejarah Korea. 

Bagi para pelajar bahasa Korea, mengenal Hanja bisa menjadi tantangan tersendiri, tetapi juga menawarkan banyak manfaat. Dengan memahami Hanja, seseorang bisa lebih mudah memahami kata-kata yang memiliki makna serupa, menghindari kebingungan akibat homonim, serta membaca teks klasik yang masih menggunakan karakter ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang sistem penulisan Hanja, bagaimana cara mempelajarinya, serta peranannya dalam bahasa Korea modern. 



Sejarah Singkat Hanja: Awal Mula Penggunaan Hanja 

Hanja mulai diperkenalkan ke Semenanjung Korea sekitar abad ke-2 SM melalui interaksi dengan Dinasti Han di Tiongkok. Seiring berkembangnya budaya dan pemerintahan di Korea, Hanja menjadi alat utama dalam literasi, administrasi, dan pendidikan. Selama berabad-abad, hampir semua dokumen resmi, karya sastra, dan dokumen akademik ditulis dalam Hanja. 



Era Tiga Kerajaan dan Dinasti Joseon 

Pada masa Tiga Kerajaan (Goguryeo, Baekje, Silla), Hanja digunakan secara luas dalam inskripsi batu dan dokumen pemerintahan. Pengaruh Tiongkok sangat kuat, terutama dalam aspek hukum dan pendidikan. Pada masa Dinasti Joseon, meskipun Hangeul telah diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke-15, para bangsawan dan pejabat pemerintahan tetap menggunakan Hanja dalam catatan resmi. 



Modernisasi dan Penurunan Penggunaan Hanja 

Pada abad ke-20, Korea mulai mengalami modernisasi, dan penggunaan Hangeul semakin diperkuat oleh kebijakan pemerintah. Pada 1945, setelah Korea merdeka dari penjajahan Jepang, pemerintah Korea Selatan mulai mengurangi penggunaan Hanja dalam dokumen resmi. Namun, beberapa sekolah dan universitas masih mengajarkan Hanja sebagai bagian dari kurikulum untuk membantu memahami kosakata akademik. 



Struktur dan Komposisi Hanja 

Hanja terdiri dari karakter yang mewakili makna dan sering kali memiliki beberapa cara baca dalam bahasa Korea. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam memahami Hanja: 



1. Radikal (Bushu, 部首) 

Seperti dalam aksara Tiongkok, Hanja memiliki komponen dasar yang disebut radikal. Radikal ini membantu dalam memahami makna karakter dan digunakan dalam kamus Hanja untuk mengelompokkan karakter. Ada sekitar 214 radikal utama yang digunakan untuk mengklasifikasikan karakter Hanja. 



2. Pengucapan dalam Bahasa Korea 

Sebagian besar karakter Hanja memiliki dua cara baca dalam bahasa Korea: 
Onyomi (Sino-Korea): Bacaan yang berasal dari pengucapan aslinya dalam bahasa Tionghoa. 
Kunyomi (Bacaan Asli Korea): Bacaan yang lebih dekat dengan bahasa Korea asli. 

Contoh: 
• 日 (Hari, Matahari) bisa dibaca sebagai il (일) dalam Sino-Korea. 
• 月 (Bulan) bisa dibaca sebagai wol (월) dalam Sino-Korea. 



3. Makna Ganda 

Beberapa karakter Hanja dapat memiliki banyak makna tergantung pada konteksnya. Misalnya, karakter 学 bisa berarti “belajar” (hak, 학) dalam “학교” (hakgyo, sekolah). 



Penggunaan Hanja dalam Kehidupan Sehari-hari 

Ilustrasi penggunaan karakter Hanja dengan arti

Walaupun Hanja tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari, ada beberapa bidang di mana Hanja masih sering muncul. Diantaranya: 

1. Nama Orang 
Banyak orang Korea memiliki nama yang ditulis dalam Hanja. Misalnya, nama “Ji-hyun” (지현) dapat ditulis sebagai 智賢, yang berarti “bijaksana dan cerdas”. Nama-nama yang menggunakan Hanja sering kali memiliki makna mendalam yang berhubungan dengan harapan orang tua terhadap anak mereka. 

2. Dokumen Resmi dan Hukum 
Beberapa dokumen resmi, termasuk perjanjian hukum dan surat kabar, masih menggunakan Hanja untuk menghindari ambiguitas dalam arti kata. Misalnya, dalam dokumen hukum dan kontrak bisnis, beberapa istilah hukum masih menggunakan Hanja agar lebih jelas. 

3. Kosakata dalam Bahasa Korea 
Banyak kata dalam bahasa Korea berasal dari Hanja. Contohnya: 
• 自由 (Ja-yu, 자유) = Kebebasan 
• 大学 (Dae-hak, 대학) = Universitas 
• 金融 (Geum-yung, 금용) = Keuangan 

4. Istilah Akademik dan Ilmiah 
Di bidang akademik, terutama dalam hukum, sejarah, dan filsafat, banyak istilah yang tetap menggunakan Hanja untuk menjaga presisi makna. 



Cara Belajar Hanja untuk Pemula 

Bagi pelajar bahasa Korea yang ingin memahami Hanja, berikut adalah beberapa cara efektif untuk mempelajarinya: 

1. Mulai dari Hanja Dasar 
Pelajari karakter yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah Korea memiliki daftar Hanja dasar yang diajarkan di sekolah, sekitar 1.800 karakter. 

2. Gunakan Kartu Kosakata (Flashcards) 

Seorang pelajar belajar Hanja dengan menggunakan kamus dan flashcards

Gunakan kartu kosakata dengan karakter Hanja, pengucapan, dan maknanya. Ini membantu dalam menghafal karakter dengan lebih cepat. 

3. Pelajari Radikal Hanja 
Dengan memahami radikal, lebih mudah untuk menebak arti karakter yang belum pernah dilihat sebelumnya. 

4. Baca Teks yang Mengandung Hanja 
Coba baca artikel berita, literatur klasik, atau buku sejarah yang masih menggunakan Hanja untuk melatih pemahaman. 

5. Gunakan Aplikasi dan Kamus Digital 
Ada banyak aplikasi yang dapat membantu belajar Hanja, seperti Naver Dictionary, Pleco, atau Hanzi Recognizer. 

6. Tonton Video Pembelajaran 
Banyak kanal YouTube atau kursus daring yang mengajarkan Hanja dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.

Meskipun Hanja tidak lagi menjadi sistem tulisan utama dalam bahasa Korea, pemahamannya tetap memberikan banyak manfaat bagi siapa saja yang ingin mendalami bahasa ini. Dengan memahami Hanja, pelajar dapat lebih mudah mengenali kosakata yang berasal dari bahasa Tionghoa, memahami makna kata secara lebih mendalam, serta meningkatkan kemampuan membaca teks sejarah dan akademik. Selain itu, Hanja juga memiliki nilai budaya yang tinggi, sehingga mempelajarinya dapat memperkaya wawasan tentang sejarah dan perkembangan bahasa Korea dari masa ke masa. 

Jika kamu tertarik untuk mempelajari bahasa Korea lebih dalam, termasuk keterampilan dasar berbahasa, Pusat Bahasa Telkom University menawarkan kursus Bahasa Korea King Sejong Institute Bandung 2 yang dapat menjadi pilihan tepat. Saat ini, tersedia empat kelas yang sesuai dengan berbagai tingkat kemampuan, mulai dari Sejong 1A untuk pemula hingga Sejong 3A untuk level lanjutan. Program ini menggunakan modul resmi yang dikembangkan oleh King Sejong Institute Foundation, sehingga memberikan pengalaman belajar yang terstruktur dan sesuai dengan standar internasional. 

King Sejong Institute sendiri telah memiliki 248 cabang di 85 negara di seluruh dunia, menjadikannya salah satu pusat pembelajaran bahasa Korea paling terpercaya. Dengan bergabung di program ini, kamu tidak hanya akan belajar bahasa Korea secara efektif, tetapi juga akan lebih memahami budaya Korea secara mendalam. Jangan lewatkan kesempatan ini dan segera daftarkan dirimu di Kursus Bahasa Korea Pusat Bahasa Telkom University untuk memulai perjalanan belajarmu dalam menguasai bahasa Korea dengan lebih menyenangkan!  

Penulis: Pusat Bahasa Tel-U | Editor: Auliya Rahman P | Foto: Pusat Bahasa Tel-U

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *