Mahasiswa BIPA Pelajari Seni dan Budaya Lokal di Kampung Seni Jelekong

Mahasiswa BIPA Pelajari Seni dan Budaya Lokal di Kampung Seni Jelekong

Telkom University Language Center (LaC) bersama mahasiswa program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) berkesempatan untuk mengunjungi Kampung Seni Jelekong di Kabupaten Bandung pada hari Kamis, 3 Oktober 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan seni dan budaya lokal kepada para mahasiswa BIPA, terutama dalam hal pembuatan wayang golek dan seni lukis khas Jelekong. Kampung Seni Jelekong sendiri merupakan kampung seni dan budaya yang berdiri sejak tahun 1969 dan dikenal akan karya seni lukis dan wayang goleknya karena telah menghasilkan banyak seniman handal dan terkenal bahkan hingga mencapai kancah internasional.

Kunjungan ini diikuti oleh 11 orang mahasiswa BIPA yang berasal dari berbagai negara seperti Bangladesh, Sierra Leone, Uganda, Papua New Guinea, Pakistan, Aljazair, Irlandia, Jepang, Polandia, dan Sri Lanka, yang dibimbing oleh 1 orang pengajar BIPA dan 4 orang tutor BIPA, serta 1 orang staf urusan layanan bahasa LaC sebagai bagian dokumentasi.

Di Kampung Jelekong, para mahasiswa BIPA kemudian mengunjungi Budiman Art Gallery yang merupakan galeri seni pertama yang dapat ditemui ketika memasuki Kampung Jelekong. Di sana, mereka disambut oleh Ibu Intan Sunarya yang merupakan ketua Kompepar (Kelompok Penggerak Pariwisata) dan merupakan cucu kandung dari mendiang dalang wayang golek bernama Abéng Sunarya atau dikenal juga sebagai Abah Sunarya. Ibu Intan kemudian menjelaskan mengenai sejarah Kampung Jelekong serta karya seni yang dihasilkan dari kampung tersebut.

Ibu Intan memberikan penjelasan mengenai wayang golek kepada mahasiswa BIPA

Ibu Intan memberikan penjelasan mengenai wayang golek kepada mahasiswa BIPA 


Setelah mendapat penjelasan dari Ibu Intan, para mahasiswa BIPA kemudian mencoba melukis wayang golek. Masing-masing dari mereka diberikan 1 buah karakter wayang, kuas, serta cat untuk melukis. 

Mahasiswa BIPA sedang melukis wayang golek

Mahasiswa BIPA sedang melukis wayang golek 


Wayang yang sudah selesai dicat kemudian dijemur terlebih dahulu hingga kering. Sambil menunggu, mahasiswa BIPA diajak untuk melukis di kanvas. Mereka bisa melukis apapun sesuai dengan keinginan. 

Mahasiswa BIPA melukis di kanvas
Mahasiswa BIPA melukis di kanvas

Mahasiswa BIPA melukis di kanvas


Saat ditanya kenapa melukis kucing, Jack, mahasiswa dari Irlandia tersebut menjawab “Saya suka kucing. Jadi saya melukis kucing,” ucapnya. 

Jack, mahasiswa BIPA dari Irlandia, dan lukisan kucingnya

Jack, mahasiswa BIPA dari Irlandia, dan lukisan kucingnya 


Usai melukis, para mahasiswa BIPA kemudian mewawancarai para seniman di Kampung Jelekong untuk tugas mereka. Mereka menanyakan beberapa pertanyaan seperti nama, asal, alamat, hobi, pekerjaan, serta keluarga. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, nantinya mereka akan menulis biografi mengenai seniman tersebut. 

Mahasiswa BIPA mewawancarai seniman Kampung Jelekong

Mahasiswa BIPA mewawancarai seniman Kampung Jelekong 


Kegiatan kunjungan ini kemudian ditutup dengan makan siang dan foto bersama dengan para seniman Kampung Jelekong sebelum akhirnya mereka kembali lagi ke Telkom University.

Foto bersama mahasiswa BIPA dengan para seniman Kampung Jelekong

Foto bersama mahasiswa BIPA dengan para seniman Kampung Jelekong


Sebagai penutup, kunjungan mahasiswa BIPA ke Kampung Seni Jelekong ini memberikan pengalaman tak terlupakan mengenai kekayaan budaya Indonesia. Melalui pembelajaran langsung melukis wayang dan melukis di kanvas, para mahasiswa BIPA mendapatkan wawasan baru tentang seni tradisional Sunda. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pemahaman mereka tentang budaya lokal, tetapi juga memperkuat keterlibatan mereka dalam melestarikan seni yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan kegiatan ini, diharapkan mahasiswa BIPA dapat membawa cerita dan nilai-nilai budaya Indonesia ke negara asal mereka, serta meningkatkan apresiasi terhadap keberagaman seni nusantara. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *