
Mahasiswa BIPA Belajar Budaya Sunda di Kampung Seni Jelekong
Telkom University Language Center (LaC) bersama mahasiswa program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) berkesempatan untuk mengunjungi Kampung Seni Jelekong di Kabupaten Bandung pada hari Kamis, 9 Oktober 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan seni dan budaya lokal kepada para mahasiswa BIPA, terutama dalam hal pembuatan dan pertunjukan wayang golek. Kampung Seni Jelekong sendiri merupakan kampung seni budaya yang telah berdiri sejak tahun 1969 dan dikenal luas melalui karya seni lukis serta wayang goleknya, hasil karya para seniman handal yang telah dikenal hingga tingkat internasional.
Kunjungan ini diikuti oleh 6 orang mahasiswa BIPA yang berasal dari berbagai negara seperti Kazakhstan, India, Ethiopia, Sierra Leone, Tanzania, dan Malawi. Mereka didampingi oleh 1 satu pengajar BIPA, lima tutor BIPA, satu staf urusan layanan bahasa LaC, serta satu mahasiswa MBKM yang bertugas mendokumentasikan kegiatan.
Setibanya di Kampung Jelekong, para mahasiswa BIPA disambut oleh Ibu Intan Sunarya, yang merupakan Ketua Kompepar (Kelompok Penggerak Pariwisata) Giriharja sekaligus cucu dari mendiang dalang wayang golek legendaris Abéng Sunarya (Abah Sunarya). Dalam sambutannya, Ibu Intan menjelaskan sejarah dan perkembangan seni di Kampung Jelekong, termasuk berbagai karya seni yang dihasilkan oleh masyarakat setempat. Sembari mendengarkan penjelasan, para mahasiswa menikmati makanan tradisional khas Sunda seperti singkong, pisang, ubi, dan jagung rebus yang disajikan bersama teh hangat. Suasana akrab pun tercipta, memberikan pengalaman langsung mengenai keramahan dan kehangatan budaya lokal Sunda.

Selanjutnya, para mahasiswa BIPA diajak untuk melukis wayang golek. Wayang yang mereka lukis merupakan tokoh-tokoh punakawan khas wayang golek Sunda yang melengkapi kisah para ksatria dalam pewayangan, yaitu Cepot, Dawala, dan Gareng. Setiap mahasiswa mendapat satu karakter wayang beserta kuas dan cat. Setelah selesai, wayang hasil karya mereka kemudian diangin-anginkan hingga kering.


Sambil menunggu, para mahasiswa BIPA mengunjungi rumah Dalang Kiki, yang merupakan Putra Giriharja 5 sekaligus keturunan dari Abah Sunarya. Di sana, mereka mewawancarai Dalang Kiki sebagai bagian dari tugas pembelajaran BIPA. Mereka menanyakan beberapa pertanyaan seperti nama, asal, alamat, hobi, pekerjaan, serta keluarga. Hasil wawancara tersebut nantinya akan mereka tulis dalam bentuk biografi sang seniman.

Setelah sesi wawancara, Dalang Kiki kemudian memperkenalkan berbagai jenis wayang golek yang biasa digunakan dalam pertunjukan. Beliau juga memperagakan pertunjukan wayang golek, menampilkan keterampilan dan teknik memainkan wayang yang memukau, memberikan gambaran nyata tentang keindahan seni pertunjukan tradisional Sunda. Usai pertunjukan, para mahasiswa BIPA diberi kesempatan untuk memegang dan mencoba memainkan wayang secara langsung. Mereka belajar teknik dasar menggerakkan wayang sambil menikmati suasana akrab dan penuh tawa sebelum akhirnya ditutup dengan sesi foto bersama dan makan siang khas Sunda, yang semakin mempererat keakraban sekaligus menjadi penutup manis dari pengalaman budaya yang berkesan tersebut.

Kunjungan ke Kampung Seni Jelekong ini menjadi momen berharga bagi para mahasiswa BIPA untuk mengenal lebih dekat lagi seni dan budaya Indonesia. Melalui kegiatan melukis wayang dan menonton pertunjukan wayang golek, mereka tidak hanya melihat keindahan karya seni tradisional Sunda, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang hidup di dalamnya. Pengalaman ini menjadi langkah kecil namun bermakna dalam upaya memperkenalkan dan melestarikan budaya Indonesia kepada dunia.
Penulis: Pusat Bahasa Tel-U | Editor: Luna Aulia | Foto: Pusat Bahasa Tel-U
Eksplorasi konten lain dari Telkom University Language Center
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.