Kunjungan ke Desa Wisata Alamendah Ciwidey Bersama Para Mahasiswa BIPA

Kunjungan ke Desa Wisata Alamendah Ciwidey Bersama Para Mahasiswa BIPA

LaC Telkom University bersama para mahasiswa BIPA telah mengadakan kunjungan ke Desa Wisata Alamendah, Ciwidey, pada hari Senin, 30 Oktober 2023. Kunjungan ini merupakan bagian dari program BIPA KNB dan Darmasiswa tahun 2023 dalam melakukan observasi dan wawancara pekerja di Desa Wisata Alamendah, Ciwidey. 

Kegiatan ini diikuti oleh Bapak Pebby Ardin sebagai Koordinator BIPA, Amru Fauzan Nafis sebagai staf TLH Urusan Pengembangan Bahasa, Siti Intan Chaerunnissa sebagai staf TLH Urusan Layanan Bahasa, Inayah Ashary Siregar dan Evi Kunthi Anggraini sebagai Tutor BIPA, serta 10 orang mahasiswa BIPA, yaitu Lisa Zano, Abide Mandaza, Rumbidzai Lorraine Sibanda, dan Hilton Kudzai Chironga dari Zimbabwe, Arsalan Ahmad Shakir dari Pakistan, Noormohammad Minhaj dari Bangladesh, Andrianjafimalala Harifia Domoinaniaina Claudia Valerine dan Andry Njakatiana Anthonio dari Madagaskar, Usmon Rahmonov dari Tajikistan, serta Nakekes Pokawin dari Papua Nugini. 

Setibanya disana, para mahasiswa BIPA disambut oleh Pak Wendiansyah sebagai Ketua Desa Wisata Alamendah dan para kawan lokal atau tour guide disana. Mereka disuguhi dengan hidangan tradisional rebusan lalawuhan yang terdiri dari hui boled atau rebusan ubi, rebusan pisang, jagung, serta kacang, yang dilengkapi dengan kopi khas Desa Alamendah. Sebelum kegiatan dimulai, para mahasiswa dapat menikmati lalawuhan dan kopi terlebih dahulu sambil beristirahat sejenak bersama di balai. 

“Rasanya manis dan juga enak”, ujar Hilton, mahasiswa BIPA dari Zimbabwe, setelah mencoba hui boled dan rebusan jagung.

BIPA Tel-U

Mahasiswa BIPA mencoba hidangan tradisional rebusan lalawuhan

Setelah selesai menikmati lalawuhan dan kopi khas Desa Alamendah, para kawan lokal kemudian menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan di Desa Wisata Alamendah serta aturan dan larangan saat berkegiatan disana. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain, pergi ke kebun stoberi, pergi ke kandang sapi, dan membuat milkshake stroberi yang merupakan produk UMKM lokal dari Desa Wisata Alamendah. Sebelum memulai kegiatan, para kawan lokal mengajak para mahasiswa BIPA untuk bermain permainan tradisional cingciripit, yang berlangsung dengan sangat seru. 

Mahasiswa BIPA bermain permainan tradisional cingciripit

Kegiatan pertama dimulai dengan kunjungan ke kebun stoberi. Selama perjalanan kesana, para mahasiswa BIPA juga diperkenalkan dengan tanaman bayam dan tanaman poh poh-an yang dijadikan camilan kripik sebagai salah satu produk UMKM lokal disana. Saat tiba di kebun stroberi, Pak Awi yang merupakan petani di Desa Wisata Alamendah kemudian menjelaskan jenis stroberi yang ditanam disana, bagaimana proses menanam dan memanen buah stroberi tersebut, serta bahan dan alat yang dibutuhkan untuk menanam stoberi. Pak Awi juga mempersilahkan para mahasiswa BIPA untuk mencoba buah stroberi yang sudah dipetik karena stroberi disana cenderung memiliki rasa manis keasaman sehingga terasa segar saat dimakan. 

Mahasiswa BIPA mencoba stoberi yang dipetik langsung dari kebunnya 

Dengan antusiasme yang semakin tinggi, para mahasiswa BIPA lalu melanjutkan kegiatan ke kandang sapi untuk melihat sapi perah yang ada disana. Di kandang tersebut, ada sekitar 6 ekor sapi betina dewasa dan 2 ekor anak sapi. 

“Sapi dewasa di kandang ini semuanya adalah sapi betina, karena kita perlu untuk memerah air susunya yang diperah dua kali sehari, pada pagi dan sore hari”, jelas Teh Iput, salah satu kawan lokal yang memandu para mahasiswa BIPA. 

Setelah itu, para mahasiswa BIPA juga berkesempatan untuk mencoba susu murni yang baru diperah pagi harinya, yang sudah disterilkan terlebih dahulu.  

Mahasiswa BIPA minum susu murni bersama warga 

Pada kegiatan selanjutnya, para mahasiswa BIPA juga diajak untuk mengunjungi salah satu rumah warga bernama Ibu Ina yang memiliki usaha UMKM lokal minuman milkshake stroberi bernama “Embun Milkshake Stroberi”. Ibu Ina juga menunjukkan bagaimana cara membuat milkshake stroberi dari selai stoberi dan susu murni.  

Harifia, salah satu mahasiswa BIPA dari Madagaskar, ikut membantu memotong buah stroberinya sebelum akan dimasak. Sementara Arsalan, mahasiswa BIPA dari Pakistan, dan Andry mahasiswa BIPA dari Madagaskar, ikut membantu mengaduk stoberi yang sudah dicampur dengan gula dan air untuk dibuat menjadi selai. Selai stoberi yang sudah jadi ini kemudian dituang ke dalam gelas dan diberi susu murni.

Mahasiswa BIPA membuat milkshake stoberi

Setelah semua kegiatan selesai dilakukan, para mahasiswa BIPA kemudian kembali lagi ke balai untuk bersiap makan siang. Mereka melewati kebun kopi khas Desa Alamendah dan mendapat penjelasan mengenai proses menanam, proses memanen biji kopi, proses pengolahannya, hingga kopi dapat diminum. Ternyata bunga dari tanaman kopi itu sangat harum, lho! 

Kemudian, saat melewati lapangan bola, dijelaskan bahwa saat Hari Peringatan Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus, terdapat kegiatan arak-arakan dan juga pertandingan sepak bola antar kampung yang terdiri dari 40 klub sepak bola. Kurang lebih sekitar 23 ribu total warga bisa berkumpul saat momen tersebut. 

Mahasiswa BIPA melewati kebun kopi Desa Alamendah 

Mahasiswa BIPA melewati lapangan sepak bola Desa Alamendah yang sangat luas

Ketika tiba kembali di balai, para mahasiswa BIPA menyantap hidangan makan siang berupa nasi, ayam goreng, tahu, tempe, dan karedok. Mereka juga disuguhkan sambal tradisional yang dapat dinikmati bersama dengan nasi dan lauknya. 

Setelah makan siang dan istirahat sejenak, para mahasiswa BIPA kemudian mempersiapkan diri untuk mewawancarai para kawan lokal disana mengenai pekerjaan dan alat transportasi yang mereka gunakan. 

Mahasiswa BIPA mewawancarai kawan lokal Desa Alamendah 

Kunjungan ke Desa Wisata Alamendah ini tentunya sangat bermanfaat bagi para mahasiswa BIPA dalam mengenal alam dan kebudayaan lokal disana, serta dalam berinteraksi langsung dengan penutur asli Indonesia. Rangkaian kegiatan yang dilakukan juga dapat memberikan pengetahuan mengenai bagaimana proses menanam tanaman stoberi dan tanaman kopi, bagaimana cara memanfaatkan buah stoberi menjadi milkshake stoberi, serta bagaimana budaya lokal yang diterapkan disana. Selain itu, mereka juga belajar mengenai cara berbicara ketika berinteraksi bersama warga lokal dan penerapan bahasa Indonesia ketika mewawancarai para kawan lokal. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *