
Kenali Struktur Kalimat Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing
Kalau kamu adalah penutur asing yang sedang belajar bahasa Indonesia, mungkin kamu pernah bertanya-tanya: “Kenapa urutan katanya seperti itu?” atau “Kata mana yang harus saya pakai lebih dulu?” Nah, semua pertanyaan itu berkaitan dengan struktur kalimat. Struktur kalimat adalah pondasi utama dalam mempelajari bahasa. Tanpa struktur yang tepat, kalimat bisa jadi tidak dimengerti, makna bisa melenceng, dan komunikasi pun jadi kurang lancar.

Kabar baiknya, struktur kalimat dalam bahasa Indonesia cenderung lebih sederhana dan konsisten dibanding banyak bahasa lain. Kamu tidak perlu memikirkan perubahan bentuk kata kerja yang rumit atau susunan kata yang terlalu fleksibel seperti dalam bahasa lain. Bahasa Indonesia punya pola kalimat yang jelas dan bisa langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari percakapan di kelas, interaksi sosial, hingga komunikasi formal.
Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari langkah-langkah dasar menyusun kalimat dalam bahasa Indonesia, mengenal berbagai jenis kalimat, serta memahami fungsi kata-kata seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan. Semuanya akan dijelaskan secara santai, ringan, tapi tetap lengkap dan mudah dipahami. Jadi, siap untuk mengenal bahasa Indonesia lebih dalam? Yuk, kita mulai dari dasar!
1. Struktur Kalimat Dasar: S-P-O-K
Struktur kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah:
Subjek (S) – Predikat (P) – Objek (O) – Keterangan (K)
Contoh:
• aya (S) makan (P) nasi goreng (O) di kantin (K).
Penjelasan:
• Subjek: orang atau benda yang melakukan sesuatu.
• Predikat: kata kerja atau kegiatan yang dilakukan.
• Objek: benda atau orang yang menerima tindakan.
• Keterangan: informasi tambahan seperti tempat, waktu, cara, tujuan, dsb.
Struktur ini sangat umum digunakan dalam percakapan dan tulisan sehari-hari. Kamu bisa menjadikannya kerangka utama untuk mulai membuat kalimat sendiri.
2. Subjek dan Predikat: Pondasi Kalimat
Dalam bahasa Indonesia, kalimat paling sederhana bisa hanya terdiri dari Subjek + Predikat.
Contoh:
• Dia tidur.
• Saya belajar.
Predikat bisa berupa kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva), atau kata benda (nomina), tergantung pada konteks kalimat.
Contoh:
• Dia guru. (Predikat berupa nomina)
• Cuaca panas. (Predikat berupa adjektiva)
Jika kamu belum yakin predikat itu harus seperti apa, cukup pikirkan: “Apa yang dilakukan atau dialami oleh subjek?”
3. Penambahan Objek dan Keterangan
Setelah kamu menguasai struktur dasar, kamu bisa memperpanjang kalimat dengan objek dan keterangan.
Contoh:
• Mereka membaca buku di perpustakaan.
• Ibu memasak sayur untuk makan siang.
Dalam bahasa Indonesia, posisi keterangan cukup fleksibel. Kamu bisa menaruhnya di awal, tengah, atau akhir kalimat, selama tidak mengubah makna utama.
Contoh:
• Dia menulis surat kemarin.
• Kemarin dia menulis surat.
• Dia kemarin menulis surat.
Ketiganya masih bisa dipahami dan benar secara tata bahasa.
4. Jenis-Jenis Kalimat
a. Kalimat Pernyataan
Kalimat ini digunakan untuk menyampaikan informasi atau fakta. Contoh: Saya suka kopi.
b. Kalimat Pertanyaan
Digunakan untuk bertanya, biasanya menggunakan kata tanya: apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana. Contoh:
• Apa kamu sudah makan?
• Di mana kamu tinggal?
c. Kalimat Perintah
Digunakan untuk memberikan perintah, instruksi, atau ajakan. Contoh:
• Tolong buka pintu!
• Mari belajar bersama!
d. Kalimat Negatif
Kalimat ini menunjukkan penyangkalan, ditandai dengan kata tidak atau bukan. Contoh:
• Saya tidak lapar.
• Dia bukan dokter.
5. Kata Ganti dalam Kalimat
Dalam bahasa Indonesia, kata ganti (pronomina) digunakan untuk menggantikan orang atau benda. Beberapa kata ganti umum:
• Saya, aku = I
• Kamu, Anda = You
• Dia = He/She
• Kami, kita = We
• Mereka = They
Contoh penggunaan:
• Kami pergi ke Bandung.
• Dia membaca buku setiap malam.
“Kita” dan “kami” sering membingungkan bagi penutur asing. Ingat:
• Kami tidak termasuk lawan bicara.
• Kita termasuk lawan bicara.
Contoh:
• Kami akan pergi (tanpa kamu).
• Kita akan pergi (bersama kamu).
6. Kalimat Aktif dan Pasif

a. Kalimat Aktif
Subjek melakukan tindakan terhadap objek. Contoh: Ibu memasak nasi.
b. Kalimat Pasif
Objek menjadi subjek dan menerima tindakan. Contoh: Nasi dimasak oleh Ibu.
Kalimat pasif biasanya menggunakan awalan “di-” pada kata kerja.
Contoh:
• Surat itu ditulis oleh Rina.
• Pintu dibuka oleh satpam.
Dalam percakapan sehari-hari, kalimat aktif lebih sering digunakan. Namun, kalimat pasif juga penting terutama dalam tulisan formal.
7. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah gabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata sambung (konjungsi).
Beberapa kata sambung umum:
• dan, tetapi, karena, sehingga, walaupun, atau
Contoh:
• Saya belajar, dan adik menonton TV.
• Dia tidak datang karena sakit.
• Kami pergi ke pasar, tetapi hujan turun.
Dengan kalimat majemuk, kamu bisa mengekspresikan lebih banyak ide dalam satu kalimat.
8. Kesalahan Umum Penutur Asing
Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan penutur asing dalam menyusun kalimat bahasa Indonesia:
• Meniru struktur bahasa asal.
• Lupa menambahkan subjek.
• Salah posisi kata keterangan.
• Menggunakan kata secara literal dari kamus tanpa mempertimbangkan konteks.
Solusinya:
• Perbanyak membaca: Buku anak, artikel ringan, atau komik berbahasa Indonesia.
• Tonton video berbahasa Indonesia: Film, vlog, atau berita dengan subtitle.
• Berlatih menulis dan berbicara: Tulis jurnal harian dan praktik bicara dengan teman atau tutor.
9. Tips Efektif Belajar Menyusun Kalimat
• Gunakan Template Kalimat: Hafalkan pola-pola kalimat dasar lalu ubah subjek, kata kerja, dan objeknya.
• Praktik Setiap Hari: Buat 5–10 kalimat baru setiap hari dari pengalaman kamu.
• Rekam dan Dengarkan Diri Sendiri: Ini akan membantu melatih logika dan pelafalan.
• Gunakan Aplikasi Bahasa: Seperti Duolingo, Mondly, atau LingoDeer.
• Bergabung dengan Kelas Bahasa Indonesia: Lebih baik lagi kalau kamu bisa berlatih langsung dengan pengajar.
Belajar Bahasa Indonesia dengan bimbingan profesional
Kalau kamu ingin belajar bahasa Indonesia secara lebih terstruktur dan dipandu oleh pengajar profesional, kamu bisa mengikuti program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) di Pusat Bahasa Telkom University.
Program ini dirancang khusus untuk penutur asing dengan pendekatan komunikatif, kontekstual, dan menyenangkan. Selain belajar menyusun kalimat, kamu juga akan belajar:
• Kosakata penting sehari-hari
• Ekspresi umum dalam percakapan
• Tata bahasa dasar
• Budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia
Tersedia kelas daring dan luring, sehingga kamu bisa memilih sesuai kebutuhan.
Mempelajari struktur kalimat dalam bahasa Indonesia bukan hanya membantu kamu berbicara dan menulis dengan benar, tetapi juga membuat proses belajar jadi lebih menyenangkan. Dengan memahami pola dasar seperti Subjek–Predikat–Objek–Keterangan, serta mengenali fungsi dan posisi kata dalam kalimat, kamu akan merasa lebih percaya diri saat menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi sehari-hari.
Jika kamu serius ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia secara sistematis, Pusat Bahasa Telkom University menyediakan dua pilihan program kursus BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), BIPA Basic dan BIPA Academic. Program ini dirancang khusus untuk penutur asing yang ingin belajar bahasa Indonesia, baik untuk kebutuhan komunikasi sehari-hari maupun untuk tujuan akademik dan studi lanjut. Kamu akan belajar langsung bersama pengajar profesional, mengikuti aktivitas interaktif, serta mengeksplorasi budaya dan kehidupan masyarakat Indonesia secara langsung.

Jadi, apakah kamu ingin berbicara lancar dengan orang Indonesia? Atau sedang bersiap melanjutkan studi di Indonesia? Yuk tentukan tujuanmu, cek informasi lebih lanjut mengenai program kursus BIPA Basic Pusat Bahasa Telkom University dan BIPA Academic Pusat Bahasa Telkom University dan mulai perjalanan belajarmu dengan cara yang menyenangkan, praktis, dan bermanfaat. Segera daftar dan selamat belajar, sampai jumpa di kelas!
Penulis: Pusat Bahasa Tel-U | Editor: Auliya Rahman P | Foto: Pusat Bahasa Tel-U
Eksplorasi konten lain dari Telkom University Language Center
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.