Bandung, Telkom University – Pusat Bahasa Telkom University telah mengadakan kegiatan Observasi dan Kunjungan ke Kebun Jeruk EPTILU yang berlokasi di Jalan Raya Cikajang KM. 24, Garut, pada hari Kamis, 14 Juli 2022. Kegiatan ini diikuti oleh Koordinator BIPA, Bapak Pebby Ardin, S.Pd., mahasiswa BIPA KNB Semester Genap T.A 2021/2022 yaitu Toto Hasiniaina Sarobidy Fanoela dari Madagaskar, Amanzholova Aizada Gabbasovna dan Aisulu Zhakupova dari Kazakhstan, Alexander Sibanda dari Zimbabwe, Imran Ahmad Shakir dari Pakistan, dan Kutlo Peace Letjani dari Botswana, dan staf Urusan Layanan Bahasa, Krisma Tira Kharisma.
EPTILU merupakan salah satu kawasan agrowisata dan kebun edukasi yang terdapat di Cikajang, Garut. Nama EPTILU sendiri merupakan akronim dari F3 (Fresh from Farm) yang kemudian disesuaikan dengan lidah orang Sunda menjadi EPTILU. Wisata edukasi ini menerapkan konsep yang sama seperti namanya, Fresh from Farm, di mana pengunjung bisa langsung menikmati berbagai hasil panen yang baru dipetik dari kebun, seperti jeruk, kesemek, dan alpukat.
Buah kesemek yang tampilannya sangat unik tersebut kemudian menarik perhatian para mahasiswa BIPA KNB. Mereka bertanya-tanya bagaimana cara memakan buah tersebut dan berapa lama buah tersebut diperam. Para mahasiswa juga mencoba beberapa buah-buahan di sana, seperti jeruk dan kesemek. “Di sini saya melihat jeruk tidak berbeda dengan di negara saya,” kata Imran. Aizada juga berkata, “Rasanya enak banget!”.
Kemudian, para mahasiswa BIPA KNB juga mendengarkan presentasi dari bapak Rizal Fahreza selaku pendiri EPTILU. Mereka banyak bertanya mengenai apa alasan yang membuat bapak Rizal memulai agrowisata, tantangan apa yang dihadapi selama masa pandemi Covid-19, dan potensi EPTILU ke depannya.
Di akhir kegiatan, para mahasiswa BIPA kemudian berfoto bersama dan memberikan kesan serta pesan yang menarik selama berkunjung ke EPTILU. “Saya suka di sini. Saya pikir di sini luar biasa untuk cerita, untuk bisnis sangat bagus”, kata Alexander. Toto juga menambahkan, “Saya belajar banyak hari ini dan ini tempat pertama yang saya lihat unik dan berpotensi besar. Banyak potensi yang bisa didapat di tempat ini. Dan mungkin bisa untuk lead di jenis agrobisnis, tidak hanya di Garut tetapi di Indonesia, di internasional”.
Related