
Cara Melatih Pronunciation untuk Bagian Speaking TOEFL iBT
Bagi banyak pelajar, bagian Speaking dalam TOEFL iBT sering kali menjadi hal yang cukup menegangkan. Bayangkan saja, harus berbicara dalam bahasa Inggris, direkam, dan dinilai oleh sistem yang mengutamakan kejelasan, kelancaran, dan tentu saja, pronunciation alias pelafalan. Tidak sedikit yang merasa kemampuan speaking mereka sudah cukup oke, tapi tetap kehilangan poin karena pengucapan yang kurang jelas atau terdengar terlalu “medok” khas Indonesia.
Sebenarnya, pronunciation bukan tentang harus berbicara dengan aksen Amerika yang sempurna seperti di film Hollywood. Inti dari pronunciation yang baik adalah bisa membuat lawan bicara, dalam hal ini penilai dari ETS, mengerti dengan mudah apa yang kita sampaikan. Jadi meskipun aksen kamu masih terdengar lokal, selama pengucapannya jelas, ritmenya tepat, dan intonasinya natural, kamu sudah berada di jalur yang benar.
Nah, kabar baiknya, pronunciation itu bukan bakat alam, ia bisa dilatih, diasah, dan ditingkatkan dengan strategi yang tepat. Artikel ini akan membimbing kamu langkah demi langkah untuk melatih pronunciation secara efektif. Kita akan bahas cara latihan yang praktis, alat bantu yang bisa kamu pakai, kesalahan umum yang harus dihindari, hingga tips agar pengucapanmu makin percaya diri saat menghadapi bagian Speaking TOEFL iBT. Yuk, mulai perjalanan meningkatkan pronunciation kamu sekarang!
1. Sapaan dan Ungkapan Dasar

Di bagian Speaking TOEFL iBT, kamu akan diminta untuk merekam jawaban atas beberapa pertanyaan dalam waktu yang cukup singkat. Skor speaking kamu akan dinilai berdasarkan empat kriteria:
1. Delivery (kelancaran dan kejelasan bicara)
2. Language use (tata bahasa dan kosakata)
3. Topic development (bagaimana kamu mengembangkan ide)
4. Pronunciation (pelafalan yang jelas dan bisa dimengerti)
Artinya, pronunciation punya peran penting karena akan langsung berpengaruh ke “delivery”. Jika pengucapanmu tidak jelas, otomatis ide kamu akan sulit dipahami, dan bisa menurunkan skor keseluruhan.
Masalah Pronunciation yang Sering Dihadapi Penutur Asli Bahasa Indonesia
Penutur bahasa Indonesia biasanya mempunyai tantangan tersendiri dalam pronunciation bahasa Inggris, misalnya:
• Monoton dan kurang intonasi: Nada suara yang datar membuat kalimat terdengar membosankan atau bahkan sulit dimengerti.
• Pengucapan huruf vokal yang tidak tepat: Seperti perbedaan antara “ship” dan “sheep”.
• Aksen lokal yang terlalu kuat: Misalnya, pengucapan huruf “th” jadi “t” atau “d”.
• Kurang pemisahan antar kata saat berbicara: Ini membuat kalimat terdengar seperti satu rangkaian panjang yang nggak jelas.
Strategi Melatih Pronunciation untuk TOEFL iBT
Berikut adalah langkah-langkah konkret yang bisa kamu ikuti untuk meningkatkan pronunciation secara efektif:
1. Mulai dengan Mendengarkan Secara Aktif
Sebelum bisa menirukan cara bicara native, kamu perlu terbiasa dulu dengan suara mereka. Dengarkan podcast, video YouTube, atau rekaman dari website resmi TOEFL.
Tips:
• Fokus pada intonasi, ritme, dan pengucapan kata.
• Coba catat kalimat-kalimat yang terdengar sulit dan putar ulang untuk dipelajari.
2. Gunakan Teknik Shadowing
Teknik shadowing adalah metode meniru suara native speaker secara langsung setelah mendengarnya. Ini teknik favorit para poliglot dan pelatih speaking.
Langkah-langkah:
• Pilih klip audio berdurasi pendek (1–2 menit).
• Dengarkan satu kalimat, pause, lalu ulangi dengan meniru intonasi dan ritmenya seakurat mungkin.
• Ulangi sampai kamu bisa meniru dengan lancar tanpa membaca teks.
3. Rekam dan Evaluasi Suaramu Sendiri
Rekam dirimu saat membaca teks atau menjawab pertanyaan TOEFL. Setelah itu, dengarkan ulang dan perhatikan:
• Apakah ada kata yang terdengar aneh?
• Apakah intonasi sudah natural?
• Apakah ada jeda yang terlalu panjang atau pengucapan yang tersendat?
Kamu bisa bandingkan dengan contoh audio native untuk mengukur kemajuanmu.
4. Latihan Minimal Pairs
Minimal pairs adalah dua kata yang hanya berbeda di satu suara fonetik, misalnya “bat” vs “bet”, “leave” vs “live”.
Contoh latihan:
• Ship vs Sheep
• Bit vs Beat
• Thank vs Tank
• Three vs Tree
Latihan ini akan membantumu mengasah sensitivitas terhadap perbedaan bunyi yang halus tetapi penting.
5. Gunakan Aplikasi Penguji Pronunciation
Ada banyak aplikasi yang bisa membantu kamu melatih pronunciation, misalnya:
• Elsa Speak – Punya teknologi AI yang mendeteksi kesalahan pelafalan dan memberikan feedback.
• Speechling – Cocok buat latihan speaking TOEFL karena dilengkapi dengan native coach.
• YouGlish – Menyediakan contoh pengucapan kata dalam konteks video YouTube.
6. Latihan dengan Pertanyaan Speaking TOEFL iBT Asli

Ambil contoh soal dari ETS atau buku resmi TOEFL iBT seperti The Official Guide to the TOEFL iBT. Latihan menjawab soal sambil fokus pada pronunciation.
Contoh:
Some people prefer to study in the morning. Others prefer to study at night. Which do you prefer and why?
Buat jawaban, rekam, lalu evaluasi bagian pronunciation nya. Jangan takut untuk mencoba berbagai intonasi dan gaya bicara agar terdengar lebih natural.
Tips Tambahan agar Pronunciation Lebih Natural
• Latihan “Thought Grouping”: Saat berbicara, kelompokkan kata dalam unit makna agar lebih enak didengar. Contoh:
I prefer studying / in the morning / because it’s quieter.
• Jaga Tempo Bicara: Jangan terlalu cepat atau terlalu lambat. Tempo bicara yang ideal adalah yang membuat pendengar bisa menangkap setiap poin pentingmu dengan nyaman.
• Gunakan Cermin: Latihan di depan cermin bisa membantumu memperhatikan pergerakan mulut saat mengucapkan bunyi tertentu, misalnya “th” atau “r”.
Kesalahan Umum dalam Pronunciation TOEFL dan Cara Menghindarinya
| Kesalahan Umum | Solusi |
| Mengucapkan “th” seperti “t” atau “d” | Latihan pelafalan “th” dengan menyisipkan lidah sedikit ke luar |
| Tidak ada intonasi naik-turun | Dengarkan dan tiru pola intonasi dari native speaker |
| Satu kalimat dibaca tanpa jeda | Gunakan tanda baca sebagai panduan berhenti |
| Mengucapkan “ed” di akhir kata kerja secara keliru | Pelajari tiga cara pelafalan: /t/, /d/, dan /ɪd/ |
Waktu yang Ideal untuk Mulai Latihan Pronunciation
Semakin awal, semakin baik. Idealnya, kamu sudah mulai latihan pronunciation 2–3 bulan sebelum tes TOEFL. Tapi kalau waktumu terbatas, latihan intensif setiap hari selama 3–4 minggu juga bisa membantu meningkatkan hasil secara signifikan.
Melatih pronunciation memang butuh waktu, kesabaran, dan konsistensi, tapi hasilnya sepadan. Dengan pelafalan yang lebih jelas, intonasi yang tepat, dan kepercayaan diri saat berbicara, kamu tak hanya siap menghadapi bagian Speaking TOEFL iBT, tapi juga siap untuk komunikasi nyata dalam berbagai situasi akademik maupun profesional. Ingat, tujuan utamanya bukan jadi peniru aksen native, tapi jadi pembicara yang bisa dipahami dengan mudah.
Jika kamu ingin lebih terarah dan maksimal dalam persiapan TOEFL iBT, kamu bisa mengikuti TOEFL iBT Preparation di Pusat Bahasa Telkom University. Kursus ini dirancang khusus untuk membantumu menguasai strategi di empat aspek utama TOEFL, Reading, Listening, Writing, dan tentu saja Speaking. Kursus ini dapat kamu ikuti dimana pun kamu berada, karena tersedia dalam format daring maupun luring, program ini cocok banget buat kamu yang punya target skor tinggi dan butuh bimbingan langsung dari pengajar berpengalaman. Ditambah lagi, ada sesi simulasi tes yang akan bikin kamu terbiasa dengan suasana ujian sebenarnya.

Setelah merasa cukup siap, kamu juga bisa langsung mendaftar tes resmi TOEFL iBT Pusat Bahasa Telkom University. Dengan fasilitas lengkap dan jadwal tes yang fleksibel, kamu bisa menguji kemampuanmu secara resmi dan mendapatkan sertifikat internasional yang diakui secara global. Yuk, mulai langkahmu sekarang! Bekali dirimu dengan latihan yang tepat, ikuti kursus persiapan terbaik, dan wujudkan skor impianmu di TOEFL iBT!
Penulis: Pusat Bahasa Tel-U | Editor: Auliya Rahman P | Foto: Pusat Bahasa Tel-U
Eksplorasi konten lain dari Telkom University Language Center
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.