1. Kosakata dan kanji adalah fondasi penting dalam bahasa Jepang. Pada setiap level, peserta diharapkan menguasai sejumlah kosakata dan kanji tertentu. Misalnya, pada level N5, peserta diuji pada kosakata dan kanji dasar yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi levelnya, semakin kompleks kosakata dan kanji yang harus dikuasai. Pada level N1, peserta diharapkan memiliki pemahaman mendalam tentang kosakata dan kanji yang digunakan dalam konteks profesional dan akademik.
2. Membaca adalah komponen penting lainnya dalam JLPT. Tes ini mengukur kemampuan peserta dalam memahami teks tertulis dalam bahasa Jepang. Pada level N5, teks yang diberikan relatif pendek dan sederhana, berkaitan dengan situasi sehari-hari. Pada level N1, teks yang diuji jauh lebih panjang dan kompleks, termasuk artikel akademik, esai, dan laporan profesional. Peserta harus mampu menganalisis, menginterpretasikan, dan menarik kesimpulan dari berbagai jenis teks.
3. Mendengarkan adalah keterampilan terakhir yang diuji dalam JLPT. Bagian ini mengukur kemampuan peserta dalam memahami percakapan dan monolog dalam bahasa Jepang. Pada level N5, percakapan yang diuji biasanya terkait dengan situasi sehari-hari yang sederhana. Di level N1, peserta harus memahami percakapan yang lebih rumit dan abstrak, termasuk diskusi bisnis, ceramah akademik, dan percakapan informal yang kompleks.
Dengan memahami struktur dan format tes JLPT, Anda dapat merencanakan strategi belajar yang lebih efektif dan terfokus, memastikan bahwa Anda siap menghadapi tantangan di setiap level ujian.