
Bedanya Partikel ‘Wa’ dan ‘Ga’ dalam Bahasa Jepang yang Sering Bikin Bingung!
Bagi siapa pun yang sedang belajar Bahasa Jepang, dua partikel yang paling sering bikin bingung adalah “wa” (は) dan “ga” (が). Sekilas keduanya terlihat mirip karena sama-sama muncul setelah subjek dalam kalimat, tapi sebenarnya fungsi dan nuansanya sangat berbeda. Salah satu kunci untuk memahami Bahasa Jepang dengan baik adalah menguasai penggunaan kedua partikel ini.
Kesalahan kecil dalam memilih antara “wa” dan “ga” bisa mengubah makna kalimat, bahkan bisa membuat pendengar salah paham. Misalnya, kalimat Watashi wa sensei desu (Saya adalah guru) dan Watashi ga sensei desu (Sayalah gurunya) tampak mirip, tapi konteks penggunaannya tidak sama. Menarik, kan?
Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan gaya ringan tapi tetap lengkap tentang perbedaan fungsi, makna, dan cara penggunaan partikel “wa” dan “ga” dalam Bahasa Jepang. Kalau kamu sedang belajar untuk ujian kemampuan Bahasa Jepang seperti JLPT (Japanese Language Proficiency Test), artikel ini wajib kamu baca sampai habis!

A. Apa Itu Partikel dalam Bahasa Jepang?
Sebelum masuk ke perbedaan “wa” dan “ga”, penting untuk tahu dulu apa itu partikel (joshi/助詞). Dalam Bahasa Jepang, partikel adalah kata kecil yang ditempatkan setelah kata benda atau kata kerja untuk menunjukkan hubungan antarunsur dalam kalimat.
Partikel membantu menjelaskan fungsi kata dalam kalimat—apakah itu subjek, topik, objek, tempat, waktu, dan sebagainya. Karena itu, memahami partikel adalah langkah penting agar kalimatmu bisa dimengerti dengan benar oleh penutur asli.
Dari semua partikel yang ada, “wa” dan “ga” termasuk yang paling sering digunakan dan paling membingungkan bagi pelajar pemula.
B. Fungsi Dasar Partikel “Wa” (は)
Partikel “wa” digunakan untuk menandai topik pembicaraan dalam kalimat. Artinya, kata yang diikuti oleh “wa” adalah hal yang sedang dibicarakan atau diperjelas.
Contohnya:
• Watashi wa gakusei desu. (私は学生です。)
→ Saya adalah mahasiswa. .
Di sini, watashi wa berarti “tentang saya”, dan bagian setelahnya menjelaskan topik itu. Jadi, “wa” berfungsi untuk memperkenalkan atau menyoroti topik umum dari percakapan.
Partikel “wa” juga sering digunakan untuk membandingkan dua hal atau untuk menekankan konteks.
Contoh:
• コーヒーは飲みますが、お茶は飲みません。
(Kōhī wa nomimasu ga, ocha wa nomimasen.)
→ Saya minum kopi, tapi tidak minum teh.
Kata wa di sini menekankan perbedaan antara dua hal: kopi dan teh.
C. Fungsi Dasar Partikel “Ga” (が)
Sementara itu, partikel “ga” digunakan untuk menunjukkan subjek sebenarnya atau penekanan pada siapa atau apa yang melakukan tindakan. Biasanya digunakan ketika kita ingin memperkenalkan informasi baru atau menegaskan sesuatu secara spesifik.
Contohnya:
• Watashi ga gakusei desu. (私が学生です。)
→ Sayalah mahasiswa itu.
Kalimat ini menegaskan bahwa “saya” adalah subjek utama dari pernyataan tersebut, bukan orang lain. “Ga” menyoroti pelaku tindakan atau hal baru yang ingin disampaikan.
Contoh lain:
• Dare ga kimasu ka? (誰が来ますか。) → Siapa yang datang?
• Tanaka-san ga kimasu. (田中さんが来ます。) → Tanaka yang datang.
Dalam pola ini, “ga” digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang subjek tertentu.

D. “Wa” vs “Ga”: Apa Bedanya?
Untuk lebih mudah memahami perbedaan keduanya, perhatikan tabel berikut:
| Fungsi | Partikel “Wa” (は) | Partikel “Ga” (が) |
| Menunjukkan topik umum | ✔️ | ❌ |
| Menunjukkan subjek baru/spesifik | ❌ | ✔️ |
| Digunakan untuk membandingkan | ✔️ | ❌ |
| Menekankan pelaku tindakan | ❌ | ✔️ |
| Umum digunakan dalam percakapan | ✔️ | ✔️ (tergantung konteks) |
Contoh perbandingan:
1. 私は学生です。 (Watashi wa gakusei desu.)
→ Saya (sebagai topik) adalah mahasiswa.
Fokus pada “tentang saya.”
3. 私が学生です。 (Watashi ga gakusei desu.)
→ Sayalah mahasiswa itu.
Fokus pada “sayalah yang dimaksud,” menekankan identitas.
Jadi, wa untuk memperkenalkan topik, ga untuk memperjelas atau menegaskan subjeknya.
Secara sederhana:
“Wa” = tentang/topik pembicaraan
“Ga” = siapa/apa yang sebenarnya melakukan tindakan
E. Penggunaan “Wa” dan “Ga” Berdasarkan Konteks
1. Saat memperkenalkan topik baru
• Nihon wa kirei desu. (日本はきれいです。)
→ Jepang itu indah.
(Topik baru: Jepang)
2. Saat menegaskan pelaku tindakan
• Nihon ga kirei desu. (日本がきれいです。)
→ Jepanglah yang indah (bukan negara lain).
3. Dalam kalimat dengan kata kerja seperti suki (好き) dan wakaru (分かる)
Beberapa kata kerja dalam Bahasa Jepang selalu digunakan dengan “ga”, bukan “wa”.
Contoh:
• Watashi wa sushi ga suki desu. → Saya suka sushi.
• Watashi wa nihongo ga wakarimasu. → Saya mengerti Bahasa Jepang.
Dalam contoh ini, “wa” menandai subjek umum (saya), sementara “ga” menunjukkan objek atau hal yang disukai/dipahami.
F. Kesalahan Umum dalam Penggunaan “Wa” dan “Ga”
Pelajar Bahasa Jepang sering melakukan kesalahan berikut:
1. Mengganti semua “ga” dengan “wa” karena dianggap sama.
2. Tidak memperhatikan konteks kalimat. Misalnya, saat memperkenalkan informasi baru, seharusnya menggunakan “ga”, bukan “wa”.
3. Tidak memahami nuansa penekanan.
Contoh kesalahan:
• Dare wa kimasu ka? → Kalimat ini terdengar aneh bagi penutur asli.
Yang benar: Dare ga kimasu ka?
Untuk memperbaiki kesalahan ini, biasakan membaca atau mendengarkan percakapan penutur asli melalui film, anime, atau podcast Bahasa Jepang.
G. Tips Mudah Menguasai “Wa” dan “Ga”
1. Gunakan konteks sebagai petunjuk.
Jika kamu ingin memperkenalkan topik → pakai wa.
Jika kamu ingin menegaskan siapa pelakunya → pakai ga.
2. Perbanyak contoh nyata.
Catat kalimat yang kamu dengar dari drama Jepang dan analisis partikelnya.
3. Latihan menulis kalimat setiap hari.
Misalnya: Watashi wa gakusei desu → Watashi ga benkyou shimasu
4. Belajar bersama pengajar berpengalaman.
Mereka bisa menjelaskan nuansa bahasa yang sulit dijelaskan lewat buku.

Partikel “wa” dan “ga” memang terlihat mirip, tapi fungsinya berbeda secara halus namun penting. “Wa” digunakan untuk menunjukkan topik pembicaraan, sedangkan “ga” untuk menandai subjek yang sebenarnya atau informasi baru. Memahami keduanya akan membuat kemampuan berbahasa Jepangmu lebih alami dan lancar, terutama dalam ujian JLPT maupun percakapan sehari-hari.
Kalau kamu ingin mempelajari Bahasa Jepang dengan lebih sistematis dan menyenangkan, bergabunglah dengan Kursus Bahasa Jepang Dasar di Pusat Bahasa Telkom University (LaC). Kursus ini diadakan secara daring, bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura Pontianak, dan dirancang khusus untuk pemula.
Pelajari dasar-dasar bahasa Jepang seperti kata kerja, kata sifat, dan perbedaan kosakata dalam konteks kehidupan sehari-hari. Dapatkan pengalaman belajar yang ringan namun efektif bersama pengajar profesional!
Daftar sekarang di Kursus Bahasa Jepang LaC Telkom University.
Penulis: Pusat Bahasa Tel-U | Editor: Auliya Rahman P | Foto: Pusat Bahasa Tel-U
Eksplorasi konten lain dari Telkom University Language Center
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.