
8 Kesalahan Umum Saat Mengerjakan TOEFL ITP yang Wajib Dihindari

Menghadapi tes TOEFL ITP untuk pertama kalinya bisa bikin deg-degan, apalagi kalau belum tahu persis seperti apa tipe-tipe soalnya. Banyak mahasiswa mengira tes ini hanya soal kemampuan bahasa Inggris biasa, padahal kenyataannya lebih dari itu. TOEFL ITP menuntut bukan hanya penguasaan grammar dan vocabulary, tapi juga kecepatan berpikir, strategi menjawab soal, serta fokus tinggi selama lebih dari dua jam. Jadi, nggak heran kalau banyak yang merasa kewalahan saat hari H, bahkan meskipun sudah belajar sebelumnya.
Menariknya, sebagian besar peserta bukan gagal karena tidak bisa bahasa Inggris, tapi karena kurang strategi dan kurang familiar dengan bentuk soal. Misalnya, terlalu lama di satu soal, tidak tahu kapan harus menebak, atau bahkan belum terbiasa dengan format listening yang hanya diputar satu kali. Kesalahan-kesalahan kecil seperti ini bisa berdampak besar pada skor akhir, lho. Padahal kalau dipahami dan dipersiapkan sejak awal, semuanya bisa dihindari.
Nah, daripada kamu mengulang kesalahan yang sama, lebaih baik kenali dulu apa saja kesalahan umum yang sering dilakukan peserta TOEFL ITP. Dengan mengetahui jebakan-jebakan ini, kamu bisa belajar lebih cerdas, bukan cuma lebih keras. Yuk, simak tujuh kesalahan paling sering terjadi saat mengerjakan TOEFL ITP dan cara terbaik untuk mengatasinya!
1. Tidak Mengenal Format Tes TOEFL ITP
Salah satu kesalahan paling mendasar adalah datang ke ruang tes tanpa benar-benar memahami format TOEFL ITP. Banyak yang mengira TOEFL ITP sama dengan TOEFL iBT atau bahkan hanya seperti ujian bahasa Inggris biasa. Padahal, struktur TOEFL ITP sangat khas dan terdiri dari tiga bagian:
• Listening Comprehension (50 soal) – mendengarkan percakapan dan ceramah singkat.
• Structure and Written Expression (40 soal) – menguji pemahaman tata bahasa dan struktur kalimat.
• Reading Comprehension (50 soal) – membaca teks akademik dan menjawab pertanyaan.
Ketidaktahuan terhadap format ini bisa membuat peserta bingung, panik, dan akhirnya tidak bisa memaksimalkan kemampuannya.
Tips menghindarinya:
Sebelum ujian, luangkan waktu untuk mengenal struktur TOEFL ITP secara menyeluruh. Gunakan buku resmi seperti Longman Preparation Course for the TOEFL Test atau platform latihan daring yang terpercaya seperti Magoosh, Testden, dan EnglishClass101.
2. Mengabaikan Latihan Soal dan Simulasi Tes
Belajar teori tanpa latihan itu seperti belajar berenang lewat buku. Banyak peserta merasa cukup hanya dengan menghafal rumus grammar atau kosa kata tanpa pernah mencoba mengerjakan soal TOEFL ITP asli. Akibatnya, ketika menghadapi tes sebenarnya, mereka kesulitan mengatur waktu dan strategi.
Tips menghindarinya:
Lakukan latihan soal secara rutin dan biasakan diri dengan simulasi tes berdurasi penuh (2 jam). Simulasi ini akan melatih daya tahan konsentrasi dan membantu kamu mengatur waktu pengerjaan secara efisien.
3. Terlalu Fokus pada Satu Bagian
Banyak peserta hanya fokus belajar di satu bagian, misalnya grammar, dan mengabaikan bagian lain seperti listening atau reading. Padahal, ketiganya punya bobot yang sama penting dan bisa jadi penentu skor akhir.
Tips menghindarinya:
Buat jadwal belajar yang seimbang. Misalnya, alokasikan dua hari untuk listening, dua hari untuk grammar, dan dua hari untuk reading. Dengan begitu, semua bagian mendapatkan porsi yang adil dan kamu lebih siap secara menyeluruh.
4. Mengandalkan Feeling saat Menjawab Soal Structure
Soal grammar TOEFL ITP sering kali menjebak karena semua opsi jawaban terdengar “benar”. Kalau hanya mengandalkan feeling atau “kira-kira”, kemungkinan salahnya sangat tinggi, terutama untuk soal-soal structure yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang tenses, subject-verb agreement, parallel structure, dan lainnya.
Tips menghindarinya:
Pelajari pola-pola grammar yang sering muncul di TOEFL ITP dan pahami logika di balik struktur kalimat. Jangan hanya menghafal, tapi pahami penggunaannya. Cobalah latihan soal dengan penjelasan agar kamu tahu kenapa suatu jawaban salah atau benar.
5. Tidak Memperhatikan Waktu
Banyak peserta terjebak di satu soal terlalu lama karena merasa harus menjawab dengan sempurna. Sayangnya, TOEFL ITP sangat ketat dari segi waktu. Setiap bagian punya durasi terbatas, dan kamu harus bergerak cepat tanpa mengorbankan akurasi.
Tips menghindarinya:
Saat latihan, gunakan timer dan biasakan diri menyelesaikan soal dalam waktu yang ditentukan. Kalau kamu menemukan soal yang sulit, lewati dulu dan kembali di akhir jika masih ada waktu.
6. Menjawab Listening Tanpa Fokus Penuh

Listening adalah bagian pertama dalam TOEFL ITP, dan sering kali menjadi “pemanasan” yang menentukan mood untuk bagian-bagian berikutnya. Kesalahan umum di sini adalah tidak fokus atau tidak siap secara mental, sehingga kehilangan informasi penting.
Tips menghindarinya:
Latih telinga kamu dengan mendengarkan berbagai aksen bahasa Inggris (terutama American English), seperti dari podcast, TED Talks, atau video akademik YouTube. Saat tes, jangan mencatat berlebihan—fokuslah mendengarkan dan tangkap inti percakapan.
7. Panik Saat Menemui Soal Sulit
Setiap tes pasti ada soal yang menantang. Namun, beberapa peserta TOEFL ITP jadi panik ketika menemui soal sulit, terutama di bagian reading atau grammar. Kepanikan ini membuat mereka kehilangan fokus dan terburu-buru menjawab soal lainnya.
Tips menghindarinya:
Latih mental kamu untuk tetap tenang dan percaya diri. Kalau ada soal yang sulit, pilih jawaban terbaik yang kamu bisa dan lanjutkan. Jangan biarkan satu soal merusak keseluruhan performa kamu.
8. Tidak Mengecek Jawaban dengan Teliti
Setelah menyelesaikan semua soal, peserta biasanya langsung menyerahkan lembar jawaban tanpa mengecek ulang. Padahal, bisa saja ada jawaban yang salah pindah ke lembar jawaban atau tertinggal kosong.
Tips menghindarinya:
Sediakan waktu 5-10 menit terakhir untuk meninjau kembali jawaban kamu, terutama memastikan tidak ada soal yang belum dijawab. Dalam TOEFL ITP, tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban salah, jadi lebih baik menebak daripada membiarkannya kosong.
Dengan mengenali dan menghindari tujuh kesalahan umum di atas, kamu bisa lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi TOEFL ITP. Ingat, tes ini bukan hanya soal seberapa baik kemampuan bahasa Inggrismu, tapi juga soal bagaimana kamu mengatur strategi, waktu, dan mental saat berada di bawah tekanan. Banyak peserta yang sebenarnya punya kemampuan yang cukup, tapi kurang latihan atau salah taktik, sehingga skornya tidak maksimal. Jangan sampai itu terjadi padamu, ya!
Kalau kamu ingin belajar dengan lebih terarah dan dibimbing oleh pengajar yang berpengalaman, kamu bisa mengikuti Program TOEFL ITP Preparation Pusat Bahasa Telkom University. Program ini dirancang khusus untuk mahasiswa dan umum yang ingin meningkatkan skor TOEFL ITP melalui strategi belajar yang efektif, latihan soal yang lengkap, dan pembahasan mendalam sesuai standar resmi. Selain itu, kamu juga akan dibekali dengan simulasi tes yang menyerupai kondisi aslinya, jadi kamu bisa lebih siap saat menghadapi ujian sebenarnya.

Pusat Bahasa Telkom University juga merupakan Authorized Test Center resmi TOEFL ITP yang bekerja sama dengan IIEF (Indonesia International Education Foundation), penyelenggara resmi TOEFL ITP di Indonesia. Jadi, kalau kamu sudah merasa siap dan ingin langsung mengikuti ujiannya, kamu bisa mendaftar melalui Tes TOEFL ITP Pusat Bahasa Telkom University. Jangan tunda persiapanmu, siapkan strategi terbaik untuk mencapai skor impianmu. Semoga sukses dalam perjalanan belajarmu, dan semoga artikel ini bisa jadi panduan bermanfaat untuk kamu yang sedang mempersiapkan diri menghadapi TOEFL ITP. Semangat!
Penulis: Pusat Bahasa Tel-U | Editor: Auliya Rahman P | Foto: Pusat Bahasa Tel-U
Eksplorasi konten lain dari Telkom University Language Center
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.